Laman

Jumat, 15 Februari 2013

TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON




OTOBIOGRAFI :
Jean Watson, PhD, RN, AHN-SM, FAAN
Distinguished Profesor Keperawatan, Ketua Diberkahi Murchinson-Scoville di
Ilmu Merawat 
University of Colorado Pusat Ilmu Kesehatan
Lahir: Tahun 1940 - Belfast, Irlandia

Dr Jean Watson adalah Para Profesor dari Perawatan dan memegang Ketua diberkahi dalam Merawat Science di University of Colorado Health Sciences Center. Dia adalah pendiri dari Pusat asli untuk Merawat Manusia di Colorado dan merupakan anggota dari American Academy of Nursing. Dia sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di University Health Sciences Center dan merupakan Presiden lalu dari Liga Nasional untuk Keperawatan.
Dr Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana dalam merawat kesehatan keperawatan dan psikiatris-mental dan memegang gelar PhD-nya dalam psikologi pendidikan dan konseling. Dia adalah seorang penulis dipublikasikan secara luas dan penerima beberapa penghargaan dan kehormatan, termasuk Fellowship Kellog internasional di Australia, Fulbright Award Penelitian di Swedia dan enam (6) Gelar Doktor Kehormatan, termasuk 3 International Kehormatan Doctorates (Swedia, Inggris, Quebec, Kanada).
Dia telah Distinguished Dosen dan Diberkahi Dosen di universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat dan negara-negara asing. pengalaman internasional-nya menyusui membawanya di seluruh dunia beberapa kali. Sementara Direktur Center for Human Merawat ia mendirikan hubungan internasional dengan kolega dan sistem di beberapa negara, termasuk Inggris, Kanada, Selandia Baru, Australia, Skandinavia, Brasil, Thailand, Venezuela, Jepang, dan Korea, antara lain perawat klinis dan program akademik di seluruh dunia menggunakan karya-karyanya diterbitkan pada filsafat dan teori tentang kepedulian manusia dan seni dan ilmu caring dalam keperawatan. filsafat peduli Dr Watson digunakan untuk memandu model baru peduli dan praktek penyembuhan dalam pengaturan beragam di seluruh dunia. Watson telah ditampilkan dalam video nasional berbagai teori keperawatan dan seni keperawatan. Dia adalah penerima tahun 1993 Liga Nasional untuk Penghargaan Keperawatan Martha E. Rogers, "mengakui seorang sarjana perawat yang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan keperawatan bahwa kemajuan ilmu kepedulian dalam ilmu keperawatan dan kesehatan". New York University diakui sebagai seorang Perawat Distinguished Scholar. Pada tahun 1999, Institut Fetzer menghormati dia dengan Award Norman Cousins ​​nasional sebagai pengakuan atas komitmennya untuk mengembangkan, mempertahankan dan mencontohkan hubungan-berpusat praktik perawatan.
Di University of Colorado, Dr Watson memegang gelar Distinguished Profesor of Nursing, penghargaan tertinggi yang diberikan fakultas untuk karya ilmiah. Pada tahun 1999 ia diasumsikan Ketua Murchinson-Scoville di Peduli Ilmu, pertama kursi bangsa dianugerahi di Peduli Ilmu, berbasis di University of Colorado Health Sciences Center. Buku-bukunya terbaru berkisar dari pengukuran empiris kepedulian, untuk filsafat postmodern baru peduli dan penyembuhan. Buku terbaru adalah Merawat Sains sebagai Ilmu Suci (2005) Philadelphia: FA Davis. Karya-karya terbaru berusaha untuk menjembatani paradigma serta mengarah ke model transformatif untuk abad ke-21. (JwAug, 2004).

Konsep Keperawatan Dr Jean Watson
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka k onseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk  sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung  komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang  ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi  keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson”.

Konsep Utama Teori dan Model  Keperawatan Jean Watson

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhanpsikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian  kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang  lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson  memahami  bahwa manusia  adalah makhluk  yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seha-rusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1.         Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan  hanya secara interpersonal.
2.         Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3.         Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4.         Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5.         Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga  bisa  menawarkan kepada pasien untuk   mengembangkan  potensinya  untuk  memilih apa  yang terbaik untuk dirinya saat  itu.
6.         Asuhan  keperawatan  lebih “ healthogenic” dari pada  pengobatan. Praktek  asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan  pengetahuan  tentang perilaku  manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
7.         Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1.      Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia  harus selalu  beradaptasi dengan  lingkungan  sosialnya. Jika  adaptasi  tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi ko nflik (terutama kngi.onflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang  kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.
2.      Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa  ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:
a.       Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi.
b.      Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya.
c.       Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
a.       Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
b.      Kesehatan  juga  dihubungkan  dengan  tingkat  kesesuaian  antara apa  yang dirasakan dengan  apa yang dialami.

Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -nilai tersebut dipengaruhi oleh  lingkungan  sosial, kultural, dan spiritual. 
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena  setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.

Keperawatan
Menurut Watson keperawatan  fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari  dua area, yaitu: masalah penanganan  stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
a.       Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
b.      Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
c.       Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
d.      Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
e.       Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negative.
f.       Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.
g.      Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
h.      Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i.        Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
j.        Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan keb utuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan  terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan yang dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan  dengan adanya penelitian dalam proses keperawatan).
1.      Pengkajian
a.       Pengkajian  meliputi: tindakan   pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.
b.      Untuk  dapat  menelaah dan  memprediksi suatu  masalah dengan  baik sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka  perlu menggali  lebih dalam  pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c.       Dalam  pengkajian  juga  mencakup  formulasi  hipotesis  mengenai  hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi masalah.
d.      Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari   variable-variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2.      Perencanaan
a.       Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b.      Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada  rencana  asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c.       Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan & sesuai.
3.      Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
4.      Evaluasi
a.       Evaluasi  merupakan  sebuah  metoda dan  proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b.      Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang  mungkin akan terjadi untuk mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.

Hubungan dengan Ciri Teori
Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu merupakan sebuah pengelompokkan dari ide-ide, dan pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena-fenomena. Dia menolak konsep tradisional, dan moetodologi kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan pengetahuan baru dari tingkah laku manusia. Dia melihat bahwa keperawatan dapat dikembangkan dengan melibatkan prosedur-prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang terbaik adalah dengan melakukan penelitian untuk melihat berbagai alternatif dalam merawat manusia, baik sehat, maupun sakit, serta mendorong peningkatan kesehatan. Karya Watson telah dikembangkan dalam konteks tradisional:
1.    Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam membangun solusi berbeda dalam  melihat fenomena tertentu.
2.    Teori harus logis secara alami.
3.    Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan.
4.    Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
5.    Teori berkontribusi dan membantu dalam  pengembangan  pengetahuan secara umum sesuai disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai sesuatu yag valid.
6.    Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman dan  meningkatkan mutu dari tindakan pelayanan ataupun asuhan keperawatan yang diberikan.
7.    Teori tersebut harus konsisten dengan teori-teori lainnya, dengan hukum, dan prinsip-prinsip lainnya; tetapi  masih meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab, kemudian diinvestigasi.




DAFTAR PUSTAKA
·         George J. B. (1990). Nursing Theories. New Jersey: Apleton and Lange.
·         Hidayat Aziz Alimul A. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
·         Muh. Sakir Dg. Gau : http//:www.muhsakirmsg.blogspot.com/
·         Soemantri I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !