Laman

Selasa, 14 Mei 2013

Personal Hygiene


1.   Pengertian
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis(Taarwoto dan Wartonah,2006).
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatan, klient dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000). Deficit keperawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri(mandi,berhias,makan,toileting) (Nurjanah,2004).

1.        Macam-Macam Personal Hygiene
1.      Perawatan kulit kepala dan rambut
2.      Perawatan mata
3.      Perawatan hidung
4.      Perawatan telingga
5.      Perawatan kuku kaki dan tangan
6.      Perawatan genetalia
7.      Perawatan kulit seruruh tubuh
8.      Perawatan tubuh secara keseluruhan

2.        Tujuan Personal Hygiene
1.      Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2.      Memelihara kebersihan diri seseorang
3.      Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4.      Mencagah penyakit
5.      Menciptakan keindahan
6.      Meningkatkan rasa percaya diri


a).   Tujuan perawatan personal hygiene adalah:
1.         Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
2.         Menghilangkan bau badan yang berlebihan
3.         Memelihara integritas permukaan kulit
4.         Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
5.         Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
6.         Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
7.         Meningkatkan percaya diri seseorang
8.         Menciptakan keindahan
9.         Meningkatkan derajat kesehatan sesorang
b).   Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene adalah:
1.         Gunakan komunikasi terapeutik selama perawatan hygiene
2.         Selama dalam perawatan hygiene,Perawat dapat melakukan tindakan keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak.

3.             Faktor – faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
1.      Body Image
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
2.      Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

3.       Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.

4.      Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.

5.      Variable kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.

6.      Pilihan pribadi

Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.

7.      Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

 Sumber :
the gau' 2013 ; http://muhsakirmsg.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !