Laman

Rabu, 19 Juni 2013

Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran

Pengertian Belajar
Pegertian belajar menurut beberapa sumber, yaitu sebagai berikut:
1.                       James O. Whittaker
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2.                       Cronbach
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku ataupun potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Jadi menurut Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu peserta didik mempergunakan panca inderanya.
3.                       Drs. Slameto
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri  di dalam interaksi dengan lingkungannya.
4.                       Irawan
Belajar adalah  serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu 3 perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
5.                       Ngalim Purwanto
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
Dari bebrapa pengertian belajar dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan pengertian belajar adalah sebagai berikut: Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan  dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.
-                 Ciri-ciri Belajar
Belajar merupakan tindakan siswa yang kompleks. Yang hanya dialami oleh siswa itu sendiri.  Ciri-ciri Umum Belajar sebagai berikut :
Unsur- unsur        : Belajar
Pelaku                  : Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar
Tujuan                  : Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup
Proses                   : Internal pada diri pembelajar
Tempat                 : Disembarang tempat
Lama waktu         : Sepanjang hayat
Syarat terjadi        : Motivasi belajar kuat
Ukuran keberhasilan : Dapat memecahkan masalah
Faedah                 : Mempertinggi martabat pribadi
Hasil                     : Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring

Belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan (kognitif) tetapi juga meliputi seluruh kemampuan individu. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor).
Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Perubahan tingkah laku terjadi  secara sadar. Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku menyadari terjadinya perubahan tersebut atau merasakan adanya perubahan dalam dirinya.
  2. Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional. Perubahan yang terjadi berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan menyababkan perubahan selanjutnya yang akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
  3. Perubahan bersifat positif dan aktif. Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa bertambah  dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha pelaku sendiri.
  4. Perubahan bersifat permanen. Apa yang didapat tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan terus dimiliki bahkan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
  5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
  6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
-                 Tujuan Belajar
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental dan menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan bahan  yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal.
Belajar merupakan proses internal dan kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu.  Sebagai ilustrasi siswa kelas 3 SMP menggunakan ranah kognitif tingkat aplikasi dalam memecahkan soal matematika.
-                  Hakekat Pembelajaran
1.        Pengertian Pembelajaran
  • Menurut Gagne, Briggs, dan wagner, pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
  • Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan  ilmu dan  pengetahuan, penguasaan  kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seseorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.



2.      Istilah dalam Pembelajaran
Ada beberapa istilah pembelajaran, diantaranya adalah:
  • Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode  adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
  • Pendekatan (Approach)
Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan  metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber dari pendekatan tertentu. Misalnya pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendidikan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan yang berpusat padasiswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
  • Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan 11 kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi dengan jumlah siswa yang terbatas.

  • Taktik
Taktik adalah gaya seseorang  dalam melaksanakan suatu  teknik atau metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnyadalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
3.      Strategi Pembelajaran
Strategi belajar mengajar secara umum ini meliputi :
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pelajar
  2. Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar
  3. Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Newman Mogan strategi dasar setiap usaha meliputi 4 masalah, yaitu :
  • Pengidentifikasian dan penetapan  spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
  • Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utamayang ampuh untuk mencapai sasaran.
  • Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir.
  • Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.


Kalau diterapkan dalam konteks  pembelajaran, keempat strategi dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi :
1.                   Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian peserta didik yang diharapkan
2.                   Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3.                   Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya
4.                   Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat  dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instrusional yang bersaangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada 4 masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang diharapkan.
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan konkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku dan kepribadian yang kita inginkan terjadi setalah siswa mengikuti suatu kegiatn belajar mengajar itu harus jelas, misalnya dari tidak bisa membaca berubah menjadi bisa.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu persoalan, konsep, pengertian, dan teori apa yang kita gunakan dalan memecahkan suatu kasus akan mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan berbeda akan  menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama.
Secara umum ada 3 pokok dalam mengajar yakni tahap permulaan (Prainstruksional), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak lanjut.
4.       Tahap Prainstrusional
Tahap Prainstrusional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar dan  mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahapan ini adalah:
  • Guru menanyakan kehadiran siswa dan  mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pengajaran dapat dijadikan tolok ukur kemampuan guru mengajar. Tidak selalu ketidakhadiran siswa dikarenakan sakit, malas, bolos, dll. Tetapi bisa juga karena cara mengajar guru tersebut tidak menyenangkan atau sikapnya yang tidak disukai siswa ataupun karena cara penilaiannya kurang adil. Serta guru tersebut suka memberi hukuman yang menimbulkan frustasi dll.
  • Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan sebelumnya. Dengan guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumah.
  • Mengajukan pertanyaan kepada sisa tentang bahan pelajaran yang diberikan sebelumnya.
  • Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasai dari pengajaran yang telah disampaikan.
  • Mengulang kembali bahan pelajaran  yang lalu secara singkat tapi mencakup semuanya.
Tujuan tahapan ini adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya. Tahap ini seperti kegiatan pemanasan dalam olahraga.

5.      Tahap Instruksional
Tahap ini adalah tahap pengajaran atau inti, yakni memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru  sebelumnya. Secara umum dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
  • Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.
  • Menulis pokok materi.
  • Membahas pokok materi.
  • Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh-contoh konkret. Demikian pula siswa harus diberikan pertanyaan atau tugas.
  • Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi yang diperlukan.
  • Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
6.      Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tahap yang ketiga adalah tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan darri tahapan kedua. Ketiga tahap di atas merupakan satu rangkaian terpadu.Guru dituntut untuk mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh. Disinilah letak keprofesional dari seorang guru.
Sumber :
·         Wikipedia
·         The gau’ 2011 : Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran; http://muhsakirmsg.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !