Laman

Kamis, 21 Februari 2013

Neoplasma Mata



Definisi
Neoplasma mata adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas. Tumor ganas  disebut sebagai kanker.
Tumor pada mata disebut juga tumor orbita. Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata.

Etiologi
Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya diketahui setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.
Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama faktor genetik. Selain itu sinar matahari, terutama sinar ultraviolet dan infeksi virus Papiloma. Tumor mata juga bisa akibat penjalaran dari organ tubuh lain, seperti dari paru, ginjal, payudara, otak sinus, juga leukemia dan getah bening. Sebaliknya, sel tumor mata yang terbawa aliran darah sering mencapai organ vital lain seperti paru, hati atau otak, dan menyebabkan kanker di organ itu. Penderita tumor mata, kecuali retino blastoma, umumnya berusia 24-85 tahun.Sebagian besar tumor orbita pada anak-anak bersifat jinak dan  karena  perkembangan  abnormal. Tumor  ganas  pada  anak-anak  jarang, tetapi  bila  ada  akan menyebabkan pertumbuhan tumor yang cepat dan prognosisnya jelek.

Klasifikasi
Berdasarkan posisinya tumor mata/orbita dikelompokkan sebagai berikut:
a.       Tumor eksternal yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti: 
·         Tumor palpebra, yaitu tumor yang tumbuh pada kelopak mata
·         Misalnya : Tumor Adeneksa, tumor menyerang kelopak mata (bagian kulit yang dapat membuka dan menutup).
·         Tumor konjungtiva, yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva  yang melapisi mata bagian depan
b.      Tumor intraokuler yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata.
Contoh : Retinoblastoma(RB). Jenis ini adalah tumor ganas retina dan merupakan tumor primer bola mata terbanyak pada anak.
c.       Tumor retrobulber yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata.

Epidemiologi
Tumor secara umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi menekan jaringan  disekitarnya dan biasanya tidak mengalami metastasis.
Apabila ada massa tumor yang mengisi ronggga  orbita  maka  bola mata akan terdorong  ke arah luar yang dalam bahasa kedokteran di sebut proptosis (mata menonjol). Arah tonjolan bola mata bergantung pada asal massa tumor. Tumor orbita bisa berasal dari semua jaringan di sekitar bola mata atau karena penyebaran dari sinus, otak, rongga hidung atau penyebaran dari organ lain ditubuh. Tumor orbita dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak. Tumor orbital dapat jinak atau ganas. Mereka dapat terjadi baik pada anak dan dewasa.
Seperti ditunjukkan contoh diatas, CT scan berguna dalam diagnosis dan biopsy sering kali memberikan garansi untuk membantu diagnosis dan manajemen pasien.
Tumor orbita relatif jarang dijumpai. Pada proses pengambilan ruangan di orbita penderita biasanya datang dengan keluhan seperti ada benjolan yang menyebabkan perubahan bentuk wajah, protopsis, nyeri peri okular, inflamasi, keluarnya air mata, massa tumor yang jelas  nampak. Insiden tumor orbita bervariasi, tergantung pada metode pemeriksaan yang dipakai. Frekwensi relatif benigna dan maligna menurut handerson (1984); disebutkan sebagai berikut : karsinoma (primer metastasis dan pertumbuhan terus 21 %, kista 12 %, tumor vaskular 10 %, meningioma 9 %, malformasi vaskuler 5% dan tumor saraf tengkorak 4%, serta glioma optikus dan neurisistik 5%.
Prognosis atau angka keberhasilan kelangsungan hidup penderita tumor orbita mencapai 80%, artinya masih ada harapan hidup yang cukup baik.  Angka  kematian  sangat dipengaruhi oleh stadium dari tumor itu sendiri. Tentu saja pada stadium lanjut  angka  kelangsungan  hidupnya  lebih  buruk. Pada jenis-jenis tertentu angka kekambuhannya juga cukup tinggi.

Patologi  

Tumor  bisa tumbuh dari struktur yang terletak  didalam atau sekitar orbit:
a.      Kelenjar lakrimal:
Adenoma fleomorfik: tumor kelenjar saliva dan paling umum di jumpai pada kelenjar parotid biasanya jinak, tapi rekurensi terjadi bila tidak dilakukan eksisi lengkap.
b.      Karsinoma
Jaringan limfoid:
Limfoma: kanker sel darah putih yang disebut limfosit-B, atau sel-B
Retina:
Retinoblastoma: Tumor anak-anak yang sangat ganas.
c.       Melanoma
Tulang:
o   Osteoma: biasanya mengenai sinus frontal atau  ethmoid, bisa menyebabkan mukosel frontal.
o   Kista dermoid, adalah suatu kista atau tumor yang berisi cairan kental seperti bubur yang disebut sebum, bisa berisi rambut, dimana kantungnya dilapisi oleh dermis. Umumnya letaknya pada bidang garis tengah tubuh. Dapat tumbuh di kepala, badan atau perut . Didapatkan pada anak-anak atau pada bayi sejak lahir.
o   Kista epidermoid adalah suatu kista yang kantungnya dilapisi epidermis berisi massa kental. Sering terdapat di kulit telapak kaki atau tangan. Penyebabnya diduga trauma dimana sel epidermis masuk ke subkutan dan tumbuh disana.
d.      Sinus paranasal, nasofaring:
Karsinoma: Sering menginvasi dinding medial  orbit pada tahap dini penyakit.
e.       Selubung saraf optik:
Meningioma: sering meluas keintrakranial melalui  foramen optik.

f.        Saraf optik:
Glioma (astrositoma pilositik): tumor yang tumbuh di berbagai bagian otak. Tumbuh sangat lambat.
Neurofibroma/neurinoma: benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf.
g.      Jaringan ikat:
Rabdomiosarkoma: Tumor  anak-anak ganas dengan  pertumbuhan dan penyebaran lokal cepat.
h.      Metastasis melalui darah:
Dewasa:
·         Karsinoma 'breast'
·         Karsinoma bronchial
Anak-anak:
·         Neuroblastoma
·         Sarkoma Ewing
·         Leukemia
·         Tumor testikuler
i.        Lesi orbital non-neoplastik:
·         Hemangioma/limfangioma  kavernosa: Lesi jinak yang  sering terjadi pada dewasa.
·         Pseudotumor
·         Eksoftalmos endokrin
·         Granulomatosis Wagener
·         Histiositosis X
·         Sarkoidosis
·         Fistula  karotid-kavernosa  tampil  dengan  eksoftalmos pulsatif.

Manifestasi Klinis

a.      Nyeri orbital
Jelas  pada tumor ganas yang tumbuh  cepat,  namun juga merupakan gambaran khas  'pseudotumor' jinak dan fistula karotid-kavernosa.
b.      Proptosis
Pergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang  sering dijumpai, berjalan bertahap dan tak  nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor jinak) atau  cepat (lesi ganas).
c.       Arah bola mata tidak lurus kedepan
d.      Turunnya penglihatan sampai buta
Penglihatan terganggu  akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak  langsung akibat kerusakan vaskuler.
e.      Penglihatan ganda
f.        Nyeri
g.      Merah
h.     Pembengkakan kelopak atau terlihatnya massa tumor
Mungkin  jelas pada  pseudotumor, eksoftalmos endokrin atau fistula karotid-kavernosa.
i.        Palpasi
Bisa  menunjukkan massa yang menyebabkan  distorsi kelopak atau bola mata, terutama dengan tumor kelenjar lakrimal atau dengan mukosel.
j.        Pulsasi
Menunjukkan lesi vaskuler;  fistula  karotidkavernosa atau malformasi arteriovenosa, dengarkan adanya bruit.
k.      Gerak mata
Sering  terbatas oleh sebab mekanis,  namun bila nyata, mungkin akibat oftalmoplegia endokrin  atau dari  lesi  saraf III, IV, dan VI pada  fisura  orbital (misalnya sindroma Tolosa Hunt) atau sinus kavernosus.

Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik  
     
Sebagian tumor orbita dapat dengan mudah diidentifikasi, namun ada tumor orbita yang tidak terihat sampai berkembang membesar sehingga menimbulkan kelainan di orbita. Tumor orbita  sering  didiagnosa  dengan  bantuan CT-Scan  atau  MRI,  sementara itu diagnosa pasti melalui pemeriksaan patologi anatomi.
a.      Foto polos orbit
Menunjukkan erosi lokal  (keganasan),  dilatasi foramen optik  (meningioma,  glioma saraf optik) dan terkadang kalsifikasi (retinoblastoma, tumor kelenjar lakrimal). Meningioma sering menyebabkan sklerosis lokal.
b.      CT scan orbit
Menunjukkan lokasi tepat patologi intraorbital dan memperlihatkan adanya setiap perluasan  keintrakranial.
c.       Venografi orbital
Mungkin membantu.
d.      Pencitraan tomografi terkomputer pada tumor orbita
Tomografi terkomputer ini sangat membantu karena dengan alat itu dapat terlihat dengan jelas seluruh jaringan lunak orbita dan tulang-tulangnya sekalipun. Dengan tomografi terkomputer diperoleh kesehatan nilai akurasi sampai sekitar 80-85 %, hal ini dapat dicapai, oleh karena dengan pemeriksaan tomografi terkomputer tampak perbedaan densitas jaringan yang rnembentuk jenis tumor tersehut Untuk lesi yang terletak di retrobulbair dengan pemeriksaan tomografi terkomputer didapatkan nilai akurasi 99.4 %. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputer yang negatif palsu dapat terjadi bila lesi terbatas di daerah bulbus okuli.

   Pemeriksaan diagnostik pada mata secara umum sebagai berikut :
a.      Kartu mata Snellen/ mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) ; mungkin terganggu dengan kerusaakan kornea, lensa, aqueus atau vitreus Humour, kesalahan refraksi atau penyakit system saraf atau penglihatan ke retina atau jalan optic.
b.      Lapang penglihatan ; penurunanan yang disebabkan oleh CSV, massa tumor pada hipofisis/ otak, karotis atau patologis arteri serebral atau Glaukoma.
c.       Tonografi ; mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg)
d.      Gonioskopi ; membantu membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup pada glaukoma.
e.      Oftalmoskopi ; mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optic, papiledema, perdarahan retina dan mikroanurisme.
Pemeriksaan darah lengkah, laju sedimentasi (LED) ; menunjukkan anemia sistemik / infeksi.
Penatalaksanaan  
Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor. Sebagian tumor orbita hanya membutuhkan terapi medis (obat-obatan) dan sebagian membutuhkan tindakan  yang  lebih  radikal  yaitu  mengangkat  secara  total  massa  tumor, sebagian  lainnya  tidak membutuhkan terapi.  Kadang-kadang  setelah pengangkatan massa tumor pasien masih membutuhkan terapi tambahan seperti radioterapi (sinar) dan kemoterapi.
a.      Tumor jinak
Memerlukan  eksisi, namun bila  kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak dapat dihindarkan, dipikirkan pendekatan konservatif.

b.      Tumor ganas
Memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga berreaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang  lesi terbatas (misal karsinoma kelenjar lakrimal) memerlukan reseksi radikal.

Pendekatan operatif :
Pengobatan tumor mata umumnya bersifat operatif. Kadang-kadang diperlukan pemberian obat antikanker (sitostatika) atau penyinaran. Organ mata relatif kecil, sehingga operasi tumor sering sulit dilakukan tanpa mengorbankan mata, apalagi jika datang pada stadium lanjut. Selain itu, penanganan tumor harus tuntas, operasi tidak bersih menyebabkan kekambuhan.
a.      Orbital medial,  untuk tumor anterior, terletak dimedial saraf optik.
b.      Transkranial-frontal,  untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau terletak posterior dan medial dari saraf optik.
c.       Lateral,  untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf optik. 

Prioritas Keperawatan
a.      Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut
b.      Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan / penurunan ketajaman penglihatan
c.       Mencegah komplikasi
d.      Memberikan informasi tentang proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan pengobatan

Komplikasi
a.      Glaukoma, adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan kebutaan.
b.      Keratitis ulseratif, yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu  terdapatnya destruksi (kerusakan) pada bagian epitel kornea.
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh.

Sumber :
·          [The Gau’] : www.muhsakirmsg.blogspot.com/



10 komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !