Pengertian Belajar
Pegertian
belajar menurut beberapa sumber, yaitu sebagai berikut:
1.
James O. Whittaker
Belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
2.
Cronbach
Belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku ataupun potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Jadi menurut Cronbach,
belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu
peserta didik mempergunakan panca inderanya.
3.
Drs. Slameto
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
4.
Irawan
Belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu 3 perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
5.
Ngalim Purwanto
Belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi
sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
Dari bebrapa
pengertian belajar dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan pengertian
belajar adalah sebagai berikut: Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan
pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk
memperoleh tujuan tertentu.
-
Ciri-ciri Belajar
Belajar merupakan
tindakan siswa yang kompleks. Yang hanya dialami oleh siswa itu sendiri.
Ciri-ciri Umum Belajar sebagai berikut :
Unsur- unsur : Belajar
Pelaku
: Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar
Tujuan
: Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup
Proses
: Internal pada diri pembelajar
Tempat
: Disembarang tempat
Lama waktu : Sepanjang
hayat
Syarat terjadi : Motivasi belajar
kuat
Ukuran keberhasilan : Dapat memecahkan masalah
Faedah
: Mempertinggi martabat pribadi
Hasil
: Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring
Belajar
tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan (kognitif) tetapi juga meliputi
seluruh kemampuan individu. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan
perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek
pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai
(afektif) serta keterampilan (psikomotor).
Tingkah laku
yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
- Perubahan tingkah laku terjadi secara
sadar. Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku
menyadari terjadinya perubahan tersebut atau merasakan adanya perubahan
dalam dirinya.
- Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional.
Perubahan yang terjadi berlangsung secara berkesinambungan dan tidak
statis. Satu perubahan menyababkan perubahan selanjutnya yang akan berguna
bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
- Perubahan bersifat positif dan aktif. Dikatakan
positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan bersifat
aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan
karena usaha pelaku sendiri.
- Perubahan bersifat permanen. Apa yang didapat
tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan terus dimiliki bahkan
semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
- Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan
dicapai oleh pelaku belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang
benar-benar disadari.
- Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan,
pengetahuan, dan sebagainya.
-
Tujuan Belajar
Belajar
merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Kompleksitas belajar tersebut dapat
dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa,
belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses mental dan
menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan,
tumbuh-tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku
pelajaran. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku
belajar tentang suatu hal.
Belajar
merupakan proses internal dan kompleks. Yang terlibat dalam proses internal
tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, efektif, dan
psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut
tertuju pada bahan belajar tertentu. Sebagai ilustrasi siswa kelas 3 SMP
menggunakan ranah kognitif tingkat aplikasi dalam memecahkan soal matematika.
-
Hakekat Pembelajaran
1.
Pengertian Pembelajaran
- Menurut Gagne, Briggs, dan wagner, pengertian
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa.
- Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami
sepanjang hayat seseorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.
2. Istilah
dalam Pembelajaran
Ada beberapa istilah pembelajaran, diantaranya adalah:
- Metode
Metode
merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi
menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
- Pendekatan
(Approach)
Pendekatan
merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber dari
pendekatan tertentu. Misalnya pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendidikan
yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan
yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran
deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan yang berpusat
padasiswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif.
- Teknik
Teknik
adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
Misalnya, cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan efektif dan
efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya
memperhatikan 11 kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari
setelah makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda
jika ceramah itu dilakukan pada pagi dengan jumlah siswa yang terbatas.
- Taktik
Taktik
adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode
tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti
mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnyadalam taktik menggunakan
ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
3. Strategi
Pembelajaran
Strategi belajar mengajar secara
umum ini meliputi :
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
perilaku pelajar
- Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan
terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar
- Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
Menurut Newman Mogan strategi dasar
setiap usaha meliputi 4 masalah, yaitu :
- Pengidentifikasian dan penetapan
spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran
usaha tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang
memerlukannya.
- Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utamayang
ampuh untuk mencapai sasaran.
- Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang
ditempuh sejak awal sampai akhir.
- Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran
baku yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Kalau
diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat strategi dasar tersebut
bisa diterjemahkan menjadi :
1.
Mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian peserta didik
yang diharapkan
2.
Memilih sistem pendekatan belajar
mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3.
Memilih dan menetapkan prosedur,
metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat, efektif,
sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya
4.
Menetapkan norma-norma dan batas
minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga
dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem instrusional yang bersaangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian
di atas tergambar bahwa ada 4 masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan
harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya
sesuai dengan yang diharapkan.
Pertama,
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai
hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus
dijadikan sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus
dirumuskan secara jelas dan konkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Perubahan perilaku dan kepribadian yang kita inginkan terjadi setalah siswa
mengikuti suatu kegiatn belajar mengajar itu harus jelas, misalnya dari tidak
bisa membaca berubah menjadi bisa.
Kedua,
memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu persoalan, konsep,
pengertian, dan teori apa yang kita gunakan dalan memecahkan suatu kasus akan
mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan
pendekatan berbeda akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak
sama.
Secara umum
ada 3 pokok dalam mengajar yakni tahap permulaan (Prainstruksional), tahap
pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak lanjut.
4. Tahap Prainstrusional
Tahap
Prainstrusional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses
belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam
tahapan ini adalah:
- Guru menanyakan kehadiran siswa dan
mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pengajaran dapat
dijadikan tolok ukur kemampuan guru mengajar. Tidak selalu ketidakhadiran
siswa dikarenakan sakit, malas, bolos, dll. Tetapi bisa juga karena cara
mengajar guru tersebut tidak menyenangkan atau sikapnya yang tidak disukai
siswa ataupun karena cara penilaiannya kurang adil. Serta guru tersebut
suka memberi hukuman yang menimbulkan frustasi dll.
- Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan
sebelumnya. Dengan guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di
rumah.
- Mengajukan pertanyaan kepada sisa tentang bahan
pelajaran yang diberikan sebelumnya.
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasai dari pengajaran yang telah
disampaikan.
- Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu
secara singkat tapi mencakup semuanya.
Tujuan tahapan ini adalah mengungkapkan
kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya. Tahap ini
seperti kegiatan pemanasan dalam olahraga.
5. Tahap
Instruksional
Tahap ini
adalah tahap pengajaran atau inti, yakni memberikan bahan pelajaran yang telah
disusun guru sebelumnya. Secara umum dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
- Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang
harus dicapai siswa.
- Menulis pokok materi.
- Membahas pokok materi.
- Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya
diberikan contoh-contoh konkret. Demikian pula siswa harus diberikan
pertanyaan atau tugas.
- Penggunaan alat bantu pengajaran untuk
memperjelas pembahasan setiap pokok materi yang diperlukan.
- Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
6. Tahap
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tahap yang
ketiga adalah tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut dalam kegiatan
pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan darri
tahapan kedua. Ketiga tahap di atas merupakan satu rangkaian terpadu.Guru
dituntut untuk mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel,
sehingga ketiga rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh. Disinilah
letak keprofesional dari seorang guru.
Sumber :
·
Wikipedia
·
The gau’
2011 : Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran; http://muhsakirmsg.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !