BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi sistem pernafasan adalah
mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh danuntuk
mentranspor karbon dioksida(CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer. Organ –organ respiratorik ber4fungsi dalam :
1)
Produksi bicara, membantu proses
dalam berbicara
2)
Keseimbangan asam basa dalam darah
dan jaringan tubuh manusia
3)
Pertahanan tubuh melawan benda
asing, organisme asing yang masuk melalui proses pernafasan ke dalam tubuh
4)
Mengatur hormonal tekanan darah dan
keseimbangan hormon dalam darah
Respirasi melibatkan proses – proses berikut ini :
1. Ventilasi pulmonar( pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari
saluran pernafasan dan paru-paru.
2.
Respirasi eksternal adalah difusi
oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-paru dan kapiler pulmonal
3.
Respirasi internal adalah difusi
oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel-sel jaringan
4.
Respirasi seluler adalah penggunaan
oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi
CO2 dan air oleh sel-sel tubuh.
1.2 Rumusan
Masalah
Sehubungan dengan tema makalah ini, penulis
akan menjabarkan beberapa masalah yang berhubungan dengan anatomi fisiologi
sistem pernafasan, yaitu:
1.
Apakah pengertian dari pernafasan
(respirasi)
2.
Apakah anatomi sistem pernafasan
itu?
3.
Bagaimanakah mekanisme atau proses
pernafasan
4.
Apa saja kelainan- kelainan dari
proses pernafasan
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini,
yaitu :
1.
Mengetahui dan memahami tentang
pernafasan
2.
Mengetahui tentang apa yang dimaksud
dengan anatomi sitem pernafasan
3.
Mengetahui dan memahami tentang mekanisme
atau proses pernapasan
4.
Mengetahui apa saja
kelainan-kelainan dari proses pernapasan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernafasan
Pernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisab dari oksidasi keluar dari tubuh.
Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menhembuskan disebut ekspirasi.
Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara dan oksigen ditarik
dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara
osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus respiratorius(jalan
pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler –kapiler vena pulmonalis
kemudian masuk ken serambi kiri jantung (atrium sinistra) kemudian ke aorta
keseluruh tubuh disini terjadi oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah
CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung, ke
bilik kanan,dan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke
jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari
alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme
sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus
urogenitalis, dan kulit.
2.2 Anatomi Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalamrongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
2.2.1 Hidung = Naso = Nasal
Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang( cavum
nasi), dipisahkan oleh sekat hidung ( septum nasi). Didalam terdapat bulu-bulu
yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk kedalam
lubang hidung.
1.
Bagian luar dinding terdiri dari
kulit
2.
Lapisan tengah terdiri dari
otot-otot dan tulang rawan
3.
Lapisan dalam terdiri dari selaput
lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang
berjumlah 3 buah:
a)
konka nasalis inferior ( karang
hidup bagian bawah)
b)
konka nasalis media(karang hidung
bagian tengah)
c)
konka nasalis superior(karang hidung
bagian atas).
Diantara konka-konka ini terdapat 3
buah lekukan meatus yaitu meatus superior (lekukan bagian atas), meatus
medialis(lekukan bagian tengah dan meatus inferior (lekukan bagian bawah).
Meatus-meatus inilah yang dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam
terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut koana.
Dasar dari rongga hidung dibentuk
oleh tulang rahang atas, keatas rongga hidung berhubungan dengan beberapa
rongga yang disebut sinus paranasalis, yaitu sinus maksilaris pada rongga
rahang atas, sinus frontalis pada rongga tulang dahi, sinus sfenoidalis pada
rongga tulang baji dan sinus etmodialis pada rongga tulang tapis.
Pada sinus etmodialis, keluar
ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka nasalis. Pada konka nasalis
terdapat sel-sel penciuman, sel tersebut terutama terdapat di bagianb atas.
Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut-serabut syaraf atau respektor
dari saraf penciuman disebut nervus olfaktorius.
Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba lakminaris.
Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba lakminaris.
Fungsi hidung, terdiri dari :
1.
bekerja sebagai saluran udara
pernafasan
2.
sebagai penyaring udara pernafasan
yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung
3.
dapat menghangatkan udara pernafasan
oleh mukosa
4.
membunuh kuman-kuman yang masuk,
bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir
(mukosa) atau hidung.
2.2.2 Tekak=Faring
Merupakan
tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat dibawah
dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang
leher. Hubungan faring dengan organ-organ lain keatas berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana.
Ke
depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus
fausium. Ke bawah terdapat dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang
lubang esofagus.
Dibawah
selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat folikel
getah bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Disebelahnya
terdapat 2 buah tonsilkiri dan kanan dari tekak. Di sebelah belakang terdapat
epiglotis( empang tenggorok) yang berfungsi menutup laring pada waktu menelan
makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:
1.
bagian sebelah atas yang sama
tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.
2.
Bagian tengah yang sama tingginya
dengan istmus fausium disebut orofaring
3.
Bagian bawah sekali dinamakan
laringgofaring.
2.2.3 Pangkal Tenggorokan(Laring)
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai
pembentukan suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra
servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya. Pangkal tenggorokan itu dapat
ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis, yang terdiri dari
tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi
laring.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
1.
Kartilago tiroid (1 buah) depan
jakun sangat jelas terlihat pada pria.
2.
Kartilago ariteanoid (2 buah) yang
berbentuk beker
3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
3.
Kartilago epiglotis (1 buah).
Laring
dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang
dilapisi oleh sel epiteliumnberlapis. Proses pembentukan suara merupakan hasil
kerjasama antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah dan bibir.
Perbedaan suara seseorang tergsantung pada tebal dan panjangnya pita suara.
Pita suara pria jauh lebih tebal daripada pita suara wanita.
2.2.4
Batang Tenggorokan ( Trakea)
Merupakan
lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari
tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah dalam diliputi
oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia,hanya bergerak
kearah luar.
Panjang
trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh
otot polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang
masuk bersama-sama dengan udara pernafasan. Yang memisahkan trakea menjadi
bronkus kiri dan kanan disebut karina.
2.2.5
Cabang Tenggorokan ( Bronkus)
Bronkus
terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan ( 3 lobus) dan
bronkus lobaris kiri ( 2 bronkus).bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10
bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental.
Bronkus segmentalisini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.
•
Bronkiolus
Bronkus
segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus mengandung kelenjar
submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk
melapisi bagian dalam jalan nafas.
•
Bronkiolus terminalis
Bronkiolus
membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis( yang mempunyai kelenjar
lendir dan silia)
•
Bronkiolus respiratori
Bronkiolus
terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori. Bronkiolus respiratori
dianggap sebagai saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas.
•
Duktus alveolar dan sakus alveolar
Bronkiolus
respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar. Dan
kemudian menjadi alvioli.
2.2.6
Alveoli
Merupakan
tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat sekitar 300 juta yang
jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2.
Terdiri
atas 3 tipe:
Sel-sel
alveolar tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoliØ
Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif
secara metabolik danØ
nensekresikan surfaktan ( suatu fosfolifid yang melapisi permukaan dalam dan
mencegah alveolar agar tidak kolaps)ahanan
Sel-sel alveolar tipe III: makrofag yang
merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.Ø
2.2.7
Paru – paru
Merupakan
organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga dada atau toraks.
Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa
pembuluh dareah besar. Setiap paru mempunyai apeks dan basis, paru kanan lebih
besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura interlobaris. Paru kiri lebih
kecil dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi
beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.
2.2.8
pleura
Merupakan
lapisan tipisyang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi menjadi 2:
Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga
dada
Pleura
viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru.
Diantara
pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi
untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernafsan. Juga untuk
mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih
rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru.
2.3
Mekanisme Pernafasan
Pernapasan adalah suatu proses yang
terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem
pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
2.3.1 Respirasi
1.Repirasi luar adalah pertukaran udara
yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler dan
merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi dalam adalah pernapasan
yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke seluruh tubuh.
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke seluruh tubuh.
2.3.2 Jenis Respirasi
1. Pernapasan Dada
Merupakan adalah pernapasan yang
melibatkan otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
Merupakan pernapasan yang
mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi
merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula,
mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar,
akibatnya udara keluar dari paru-paru.
2.3.3 Volume Udara Pernafasan
Dalam keadaan normal, volume udara
paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total
udara pernapasan manusia. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan
dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.
2.3.4 Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam
Pernafasan
Jumlah oksigen yang diambil melalui
udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan
makanan yang dimakan. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc
oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
Kebutuhan tersebut berbanding lurus
dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan
tertentu saat konsentrasi oksigen udara berkurang. Oksigen yang dibutuhkan
berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen
darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
2.3.5 Proses Kimiawi Respirasi Pada
Manusia
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H
+ HCO3 H2+CO3 ¬H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh
hemoglobin : Hb + O2 Hb O2
3.Pemisahan oksigen dari hemoglobin
ke cairan sel : : Hb O2 Hb O2
4. Pengangkutan karbohidrat di dalam
tubuh : : CO2 + H2O H2+CO2
2.4 Kelainan Proses Pernapasan
Alat- alat pernapasan merupakan
organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu karena
penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
2.4.1 Influenza (Flu)
Penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-
bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2.4.2 Asma(Sesak napas)
Merupakan suatu penyakit penyumbatan
saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau
tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
2.4.3 Tuberkulosis(TBC)
Penyakit paru- paru yang diakibatkan
serangan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu
karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian
paru- paru yang diserang meluas, sel- selnya mati dan paru- paru mengecil.
Akibatnya napas penderita terengah-engah.
2.4.4 Macam- macam peradangan pada
sistem pernapasan manusia:
a. Rinitis
Radang pada rongga hidung akibat
infeksi oleh
Virus, misalnya virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir (ingus) meningkat.
Virus, misalnya virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir (ingus) meningkat.
b. Faringingitis
Radang pada faring akibat infeksi
oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita
hendaknya istirahat dan diberi antibiotic.
c. Laringitis
Radang pada laring. Penderita serak
atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak
merokok, minum alcohol, atau banyak bicara.
d. Bronkitis
Radang pada cabang batang
tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam, menghasilkan banyak
lendir yang menyumbat batang tenggorokan sehingga penderita sesak napas.
e. Sinusitis,
Radang pada sinus. Sinus letaknya di
daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung, biasanya di dalam sinus terkumpul
nanah yang harus dibuang melalui operasi.
2.4.5 Asfiksi
Gangguan pernapasan pada waktu
pengangkutan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya terisi air),
pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO
atau HCN, atau gangguan sitokrom(enzim pernapasan).
2.4.6 Asidosis
Kenaikan kadar asam karbonat dan
asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
2.4.7 Difteri
Penyumbatan pada rongga faring
maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.
2.4.8 Emfisema
Penyakit pembengkakan paru-paru
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
2.4.9 Pneumonia
Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang
paru-paru.
2.4.10 Wajah adenoid (kesan wajah
bodoh)
Disebabkan adanya penyempitan
saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan
ditekak atau amandel.
2.4.11 Kanker paru-paru
Mempengaruhi pertukaran gas di
paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar keseluruh tubuh. Kanker paru-paru
sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok).
Perokok pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita
menghirup debu asbes kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernafasan ( respirasi) merupakan
suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf autonom.
Adapun anatomi dari sistem
pernapasan itu meliputi hidung(nasal), faring(tekak), laring(pangkal
tenggorokan), trakea(batang tenggorokan), bronkus(cabang tenggorokan), alveoli,
paru-paru dan pleura.
Menurut tempat terjadinya pertukaran
gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan dalam dan
pernapasan luar. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh, sedangkan pernapasan luar adalah pertukaran
udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler.
Sehubungan dengan organ yang
terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi maka mekanisme pernapasan terbagi
menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada adalah
pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut adalah
pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot- otot diafragma yang
membatasi rongga perut dan rongga dada.
Alat- alat pernapasan merupakan
organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu karena
penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat
menyebabkan Kematian. Kelainan –kelainan itu diantaranya influenza(flu), asma
(sesak napas), tuberkulosis(TBC), asfiksi, asidosis, difteri, emfisema ,
pnemonia, wajah adenoid( kesan wajah bodoh, kanker paru-paru dan juga
peradangan yang meliputi rinitis, faringitis, laringitis, bronkitis dan
sinusitis.
3.2 Saran
Respirasi atau pernapasan merupakan
proses yang penting bagi tubuh kita, apabila salah satu organ mengalami
kerusakan maka akan mengganggu proses pernapasan.
Salah satu penyebab gangguan yang
paling vital adalah rokok, karena didalam rokok banyak terkandung zat yang
berbahaya seperti nikotin,dan lain sebagainya. Merokok dapat menyebabkan
perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru- paru.
Misalnya, sel mukosa membesar (disebuthipetrofi ) dan kelenjar mucus bertambah
banyak (disebuthiperplasia).
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan fungsi paru- paru. Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM ), termasuk emfisema (pembengkakan paru- paru ), bronkitiskronis, dan asma. Dan rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat –zat yang berbahaya.
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan akan timbul perubahan fungsi paru- paru. Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM ), termasuk emfisema (pembengkakan paru- paru ), bronkitiskronis, dan asma. Dan rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat –zat yang berbahaya.
Oleh karena itu, marilah mulai
sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan
dengan makan-makanan yang sehat, perbanyak minum air putih, berolahraga yang
cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
· Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia
Press-Surabaya.
· http://ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN « Fraxawant’s.html
· http://Jenis Pernafasan dan Mekanisme Pertukaran Gas « Guru NgeBlog.htm
· http://kelainan-gangguan-penyakit-sistem-pernapasan-respirasi-manusia-kesehatan-pada-masyarakat.html
· http://Macam-Macam Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia _
SmartClick.html
nice
BalasHapus