ETIKA DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN
DEFINISI ETIKA
• Menurut Blech (2000; 751) , etika
adalah prinsip-prinsip moral dan nilai yang menentukan tindakan dan keputusan
dari individu atau kelompok.
• Menurut Shimp (2000; 92) , etika adalah tindakan moral yang berkenaan dengan setiap aspek komunikasi pemasaran.
• Menurut Shimp (2000; 92) , etika adalah tindakan moral yang berkenaan dengan setiap aspek komunikasi pemasaran.
• Targeting adalah usaha memasarkan produk khusus dan melakukan komunikasi pemasaran yang diarahkan pada segmen tertentu. Dalam targeting terkadang sering muncul dilema etika dalam usaha untuk mengkomunikasikan produk kepada segmen. Misalnya pada anak-anak dan kaum minoritas.
• Targeting kepada anak-anak, program iklan dan pemasaran cenderung terus mendorong anak-anak menginginkan berbagai produk dan merek. Para kritikus kerap merasa bahwa banyak produk yang ditargetkan untuk anak-anak adalah produk yang tidak penting.
• Ex :
2.
ETIKA DALAM KPT
•
Etika dalam periklanan
Dalam
periklanan terdapat nilai-nilai yang sebaiknya dipatuhi. Nilai-nilai tersebut :
1. Kejujuran
Iklan sebaiknya menunjukkan kejujuran dan fakta-fakta yang signifikan.
Tidak dicantumkannya fakta-fakta dan hal-hal yang tidak jujur tadi dapat
menyesatkan public.
2. Substantiation
Advertising claims shall be substantiated by evidence in possession of the
advertiser and the advertising agency prior to makin such claims.
3. Perbandingan
Iklan sebaiknya menjaga agar tidak terjadi kesalahan, menyesatkan, atau
mengeluarkan pernyataan yang bersifat menyerang competitor, produknya, atau pun
pelayanannya.
4. Iklan yang bersifat ofensif
Iklan sebaiknya tidak menawarkan produk atau jasa untuk dijual kecuali
untuk menawarkan ……
Advertising shall not offer product or services for sale unless such offer
constitutes a bona fide effort to sell the advertiser product or service and is
not a device to switch consumer to other good or services, usually higher
priced.
5. Garansi dan jaminan
Iklan dalam menginformasikan garansi dan jaminan sebaiknya eksplisit dengan
informasi yang cukup untuk memberi tahu konsumen tentang aturan-aturan dan
pembatasan
Advertising of guarantees and warranties shall be explicit, with suffient information to apprise consumers of their principal terms and limitations or, when space or time restriction preclude such disclosures, the advertisement shall clearly reveal where the full text of the guarantees and warranties can be examined before purchase.
Advertising of guarantees and warranties shall be explicit, with suffient information to apprise consumers of their principal terms and limitations or, when space or time restriction preclude such disclosures, the advertisement shall clearly reveal where the full text of the guarantees and warranties can be examined before purchase.
6. Tuntutan harga
Iklan sebaiknya menghindari price claims yang keliru atau
menyesatkan……………..
Advertising shall avoid price claims that are false or misleading or saving claims that do not offer provable saving.
Advertising shall avoid price claims that are false or misleading or saving claims that do not offer provable saving.
7. Testimonial
Iklan yang mengandung testimonial sebaiknya dibatasi untuk pihak-pihak yang
kompeten yang dapat merefleksikan kenyataan serta opini atau pengalaman yang
jujur.
8. Kesopanan
Iklan sebaiknya bebas dari pernyataan ilustrasi atau implikasi yang ofensif
supaya tercipta kesopanan terhadap public. (Blench, 2000: 755)
• Etika dalam PR
Publisitas sebagai salah satu aspek dari PR yang berhubungan erat dengan
komunikasi pemasaran sebaiknya melibatkan penyampaian informasi positif
mengenai sebuah perusahaan dan produk-produknya serta memperbaiki publisitas
negatif. (Shimp, 2000: 102)
• Etika dalam personal selling dan marketing
Dalam personal selling dan marketing sebaiknya menghindari untuk membuat klaim-klaim yang tidak mempunyai dasar, serta janji-janji yang tidak dapat dibuktikan. Hal ini terjadi karena personal selling berlangsung dengan cara yang lebih personal. (Shimp, 2000: 103)
Dalam personal selling dan marketing sebaiknya menghindari untuk membuat klaim-klaim yang tidak mempunyai dasar, serta janji-janji yang tidak dapat dibuktikan. Hal ini terjadi karena personal selling berlangsung dengan cara yang lebih personal. (Shimp, 2000: 103)
• Etika dalam kemasan
1. Informasi label dalam kemasan sebaiknya memberikan informasi nyang tidak
berlebihan.
2.
Grafik pengemasan sebaiknya
menampilkan gambar dalam kemasan yang merepresentasikan isi produk yang
sebenarnya.
3.
Keamanan pengemasan. Produk-produk
harus dikemas secara aman dan tidak mudah rusak.
4.
Implikasi pengemasan terhadap
lingkungan. Bahan-bahan pengemasan dan proses pengemasan sebaiknya ramah
lingkungan. (Shimp, 2000: 103-104)
• Etika dalam promosi penjualan
Promotor penjualan sebaiknya tidak menawarkan sebuah penghargaan kepada
konsumen yang tidak direalisasikan, misalnya tidak mengirimkan bonus yang
dijanjikan. Konsumen sebaiknya tidak melakukan pengembalian atas nama palsu.
(Shimp, 2000:106)
3.
MENUJU KOMUNIKASI PEMASARAN YANG
ETIS
• Menurut buku ………. Tanggung jawab utama bagi perilaku etis adalah ditangan
setiap orang yang berada dalam berbagai peran komunikasi pemasaran. Kita dapat
memilih rute perjalanan yang mudah dan melakukan tindakan tindakan yang tidak
bermora sekalipun, atau kita dapat melalui jalan lebar yang “bermoral” dan
memperlakukan konsumen dengan cara yang jujur seperti halnya kita sendiri ingin
diperlakukan. Integritas mungkin merupakan konsep vital dalam sifat manusia.
Walaupun sulit untuk mencari definisi yang tepat, integritas menghindarkan kita
melakukan penipuan terhadap orang lain atau mempunyai perilaku tak bermoral.
Karenanya, komunikasi pemasaran tersendiri terlepas dari permasalahan etis atau
tidak etis, tingkat integritas yang ditunjukkan oleh praktisi komunikasilah
yang menentukan apakah perilaku mereka bersifat etis atau tidak etis.
• Meletakkan semua beban kepada satu individu mungkinmerupakan suatu tindakan yang tidak fair, karena bagaimana kita berperilaku sebagai individu adalah suatu fungsi dari kebudayaan yang kita anut. Bisnis bisa menanamkan kebudayaan yang etis atau tidak etis dengan membangun ethical core values untuk memadukan perilaku komunikasi pemasaran. Dua core values yang akan terus berlaku dalam meningkatkan perilaku etis adalah :
1. Memperlakukan konsumen dengan rasa hormat, perhatian dan kejujuran. Seperti halnya bagaimana anda ingin anda dan keluarga anda diperlakukan.
2. Memperlakukan lingkungan seolah – olah milik anda pribadi.
• Perusahaan dapat mendorong perilaku komunikasi pemasaran yang etis kepada para pegawai dengan menyarankan mereka untuk mengaplikasikan serangkaian tee berikut ini ketika berhadapan dengan masalah etika :
• Meletakkan semua beban kepada satu individu mungkinmerupakan suatu tindakan yang tidak fair, karena bagaimana kita berperilaku sebagai individu adalah suatu fungsi dari kebudayaan yang kita anut. Bisnis bisa menanamkan kebudayaan yang etis atau tidak etis dengan membangun ethical core values untuk memadukan perilaku komunikasi pemasaran. Dua core values yang akan terus berlaku dalam meningkatkan perilaku etis adalah :
1. Memperlakukan konsumen dengan rasa hormat, perhatian dan kejujuran. Seperti halnya bagaimana anda ingin anda dan keluarga anda diperlakukan.
2. Memperlakukan lingkungan seolah – olah milik anda pribadi.
• Perusahaan dapat mendorong perilaku komunikasi pemasaran yang etis kepada para pegawai dengan menyarankan mereka untuk mengaplikasikan serangkaian tee berikut ini ketika berhadapan dengan masalah etika :
1. Bertindak sebagaimana anda ingin orang lain bertinfak terhadap anda (the
golden rule).
2.
Hanya melakukan tindakan yang
dianggap pantas oleh panel obyektif yang terdiri dari kolega professional anda
(the professional ethic).
3.
selalu bertanya, “apakah saya merasa
nyaman menjelaskan tindakan ini melalui televise kepada khalayak umum?” (the tv
test).
4. GREEN MARKETING
• Menurut Yudi Sutarso, Green Marketing adalah strategi pemasaran yang
berorientasi pada lingkungan dan yang berpengaruh pada para pemasar (marketers)
dalam menentukan kebijakan. Strategi pemasaran semacam ini dinyatakan sebagai
sebuah alternatif dalam praktek pemasaran dengan harapan para pemasar memiliki
kepedulian yang dalam terhadap lingkungan. Dengan demikian, para pemasar
nantinya diharapkan menerapkan strategi ini dengan cara mempertimbangkan semua
aspekyang berkaitan dengan lingkungan.
• Perusahaan diharapkan tanggap atau peduli terhadap lingkungan dengan memperkenalkan produk yang lebih berorientasi pada lingkungan, serta menjalankan program komunikasi pemasaran untuk mempromosikan produk tersebut.
• Upaya komunikasi yang peduli lingkungan meliputi:
1. Mempromosikan produk-produk yang ramah lingkungan
Tanggapan yang diberikan perusahaan terhadap masalah lingkungan diantaranya dilakukan dengan membuat produk baru yang ramah lingkungan dengan tujuan melestarikan dan menyelamatkan lingkungan.
2. Periklanan yang ramah lingkungan
Mengangkat tema lingkungan dalam iklan produk, tema periklanan yang ramah lingkungan, antara lain:
- Menunjukkan sebuah hubungan antara produk atau jasa dan lingkungan biofisik
- Mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan tanpa menyoroti suatu produk atau jasa tertentu
- Menampilkan citra perusahaan yang terkesan bertanggung jawab terhadap lingkungan
3. Tanggapan terhadap kemasan
Kemasan suatu produk juga perlu diciptakan lebih ramah lingkungan, misalnya dengan menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang.
4. Program tanda persetujuan
Suatu produk perlu dinyatakan sah atau terdaftar sebagai produk yang ramah lingkungan, misalnya pada suatu produk terdapat label yang menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar lingkungan.
5. Program berorientasi sebab
• Perusahaan diharapkan tanggap atau peduli terhadap lingkungan dengan memperkenalkan produk yang lebih berorientasi pada lingkungan, serta menjalankan program komunikasi pemasaran untuk mempromosikan produk tersebut.
• Upaya komunikasi yang peduli lingkungan meliputi:
1. Mempromosikan produk-produk yang ramah lingkungan
Tanggapan yang diberikan perusahaan terhadap masalah lingkungan diantaranya dilakukan dengan membuat produk baru yang ramah lingkungan dengan tujuan melestarikan dan menyelamatkan lingkungan.
2. Periklanan yang ramah lingkungan
Mengangkat tema lingkungan dalam iklan produk, tema periklanan yang ramah lingkungan, antara lain:
- Menunjukkan sebuah hubungan antara produk atau jasa dan lingkungan biofisik
- Mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan tanpa menyoroti suatu produk atau jasa tertentu
- Menampilkan citra perusahaan yang terkesan bertanggung jawab terhadap lingkungan
3. Tanggapan terhadap kemasan
Kemasan suatu produk juga perlu diciptakan lebih ramah lingkungan, misalnya dengan menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang.
4. Program tanda persetujuan
Suatu produk perlu dinyatakan sah atau terdaftar sebagai produk yang ramah lingkungan, misalnya pada suatu produk terdapat label yang menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar lingkungan.
5. Program berorientasi sebab
6. Program di tempat pembelian
Tempat pembelian bias digunakan sebagai alat untuk mepromosikan suatu prduk yang peduli terhadap lingkungan. Display di dalam toko adalah cara yang tepat untuk mengkomunikasikan kepedulian suatu merek produk terhadap lingkungan.
Tempat pembelian bias digunakan sebagai alat untuk mepromosikan suatu prduk yang peduli terhadap lingkungan. Display di dalam toko adalah cara yang tepat untuk mengkomunikasikan kepedulian suatu merek produk terhadap lingkungan.
5. PERATURAN DALAM KOMUNIKASI
PEMASARAN
• Peraturan dalam komunikasi pemasaran sangat diperlukan guna melindungi konsumen dan kompetitor dari praktek bisnis yang curang (fraudulent), menipu (deceptive), dan tidak jujur (unfair) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan.
• Peraturan dalam komunikasi pemasaran dibutuhkan ketika keputusan konsumen didasarkan atas informasi yang terbatas atau salah. Sehingga menyebabkan kerugian ekonomi, fisik, dan psikologi.
• Manfaat dari adanya peraturan dalam komunikasi pemasaran, meliputi :
1. Konsumen mempunyai alternative pilihan karena mendapatkan informasi yang lebih banyak dari pasar.
2. Konsumen dapat memperoleh kualitas produk yang lebih baik, karena produsen cenderung meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Adanya perubahan harga akibat beredarnya informasi yang kurang menguntungkan.
• Bentuk peraturan yang mempengaruhi aspek-aspek dari komunikasi pemasaran yaitu :1. Peraturan pemerintah, 2. Peraturan dalam industri itu sendiri (industry self regulation).
• Peraturan dalam komunikasi pemasaran sangat diperlukan guna melindungi konsumen dan kompetitor dari praktek bisnis yang curang (fraudulent), menipu (deceptive), dan tidak jujur (unfair) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan.
• Peraturan dalam komunikasi pemasaran dibutuhkan ketika keputusan konsumen didasarkan atas informasi yang terbatas atau salah. Sehingga menyebabkan kerugian ekonomi, fisik, dan psikologi.
• Manfaat dari adanya peraturan dalam komunikasi pemasaran, meliputi :
1. Konsumen mempunyai alternative pilihan karena mendapatkan informasi yang lebih banyak dari pasar.
2. Konsumen dapat memperoleh kualitas produk yang lebih baik, karena produsen cenderung meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Adanya perubahan harga akibat beredarnya informasi yang kurang menguntungkan.
• Bentuk peraturan yang mempengaruhi aspek-aspek dari komunikasi pemasaran yaitu :1. Peraturan pemerintah, 2. Peraturan dalam industri itu sendiri (industry self regulation).
Sumber :
The Gau’ : www.muhsakirmsg.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !