Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Tumbuhan juga mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Apa itu pertumbuhan?Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang
bersifat kuantitatif (bisa diukur), irreversibel (tidak bisa kembali seperti
semula). Setelah pertumbuhan, tanaman akan mengalami Perkembangan yang merupakan proses menuju kedewasaan pada tumbuhan yang bersifat
kualitatif (tidak bisa diukur). Soo… Mudahkan untuk mengerti keduanya. Sekarang
kita akan mengenal lebih dalam…
Macam-macam pertumbuhan:
Macam Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder
1.Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer
merupakan pertumbuhan yang mempengaruhi bertambah panjangnya batang dan akar.
Pertumbuhan primer ini terjadi pada maristem apical dan titik tumbuh primer.
2.Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan
sekuder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium
gabus yang mempengaruhi ukuran diameter. Pertumbuhan sekunder ini terjadi pada
jaringan cambium yang terbagi menjadi dua yaitu cambium vaskuler dan cambium
gabus (felogen).
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu
pertumbuhan pada tumbuhan dilakukan oleh Ketiledon yang ada di dalam biji.
·
Macam Perkecambahan
1.
Perkecambahan hipogeal: apabila
terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun
lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
2.
Perkecambahan epigeal: apabila
terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh:
perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.
·
Proses Perkecambahan
Proses perkecambahan mempunyai lima tahap yang akhirnya
akan menjadi energy untuk pertumbuhan atau bahan untuk membentuk bagian sel:
Tahap 1:Imbibisi (masuknya air ke biji).
Tahap 2:Mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone
giberelin.
Tahap 3:Mendorong aleueron (lapisan tipis pada
endosperm)
Tahap 4:Mensintesis enzim (amylase, maltase, protease)
Tahap 5:Enzim memecah cadangan makanan yang ada pada
endosperm sehingga menjadi energy untuk pertumbuhan atau bahan untuk membentuk
bagian sel.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan
1.Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini
merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan adalah sebagai berikut.
-Air dan mineral
-Air dan mineral
-kelembaban
-suhu
-cahaya
2. Faktor
internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang
akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam
fitohormon:
Auksin
Giberelin
Sitokinin
Gas Etilen
Asam Absisat
Kalin
Giberelin
Sitokinin
Gas Etilen
Asam Absisat
Kalin
Macam-macam hormon kalin adalah sebagai berikut.:
Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
Filokalin: merangsang pembentukan daun
Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
Filokalin: merangsang pembentukan daun
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi
Pengaruh Nutrien pada pertumbuhan Tumbuhan:
No Unsur hara Fungsi
1 Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2 Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3 Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4 Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5 Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6 Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7 Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8 Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9 Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10 Molibdenum (Mo) Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11 Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12 Seng (Zn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13 Mangan (Mn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14 Besi (Fe) Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15 Klor (Cl) Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air
No Unsur hara Fungsi
1 Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2 Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3 Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4 Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5 Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6 Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7 Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8 Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9 Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10 Molibdenum (Mo) Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11 Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12 Seng (Zn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13 Mangan (Mn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14 Besi (Fe) Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15 Klor (Cl) Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air
Pertumbuhan Primer & sekunder dalam Proses terjadinya pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi
oleh faktor-faktor, baik faktor luar (eksternal) atau dalam (internal).
Pada proses pertumbuhan dan perkembangannya, tumbuhan mengalami periode
lamban yaitu dengan ciri adanya sedikit pertumbuhan atau tidak ada
pertumbuhan yang sebenarnya. Periode ini terjadi pada saat tumbuhan sedang
mempersiapkan diri untuk tumbuh, misalnya sebutir biji yang sedang
menyerap air untuk persiapan perkecambahan. Periode lamban ini akan
diikuti dengan periode eksponen (logaritma). Pada
periode ini dimulailah suatu pertumbuhan yang pada awalnya lambat
tetapi kemudian semakin cepat. Fase ini tidak akan
terjadi terus menerus. Dalam beberapa waktu pertumbuhannya akan menurun
dan segera memasuki periode perlambatan. Pertumbuhannya akan berlangsung
lebih lambat dan akhirnya akan berhenti sama sekali, misalnya terjadi pada
pohon yang tumbuh terus menerus sampai suatu ketika terkena suatu penyakit dan
akhirnya akan mati. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan
Primer Proses terjadinya pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan primer?
Terbentuknya bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung
sel telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang
mengandung sel sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Sel induk
lembaga atau zigot ini mengalami proses perkembangan yang ditandai dengan
adanya periode perlambatan pertumbuhan atau tidak ada sama sekali pertumbuhan,
sehingga bentuk zigot tidak mengalami perubahan atau tidak mengalami
pertambahan ukuran panjang.
Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang
membelah secara meiosis menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel
besar dan tiga sel kecil yang melebur/melarut ke dalam sel besar.
Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau mengumpulkan energi dari zat-zat
makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis.
Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya
proses pertumbuhan embrionik yang ditandai dengan adanya periode
percepatan pertumbuhan akibat terjadinya pembelahan sel bertahap secara
cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan sel, enam
belas sel, dan seterusnya, sehingga terjadi penambahan/pemanjangan ukuran
selnya. Selanjutnya membentuk kumpulan/kelompok yang tumbuh menjadi embrio atau
jaringan meristem atau jaringan embrional, kemudian jaringan meristem ini
tumbuh dan berkembang menjadi embrio yang tersimpan dan terlindungi di dalam
biji, kemudian tumbuh menjadi kecambah hingga mencapai dewasa. Pertumbuhan pada
embrio atau jaringan meristem dari hasil pembelahan sel-sel jaringan
meristem primer ini disebut dengan pertumbuhan primer.
Pertumbuhan primer ini terjadi pada embrio, ujung akar, dan ujung
batang, mari kita pelajari bersama satu per satu agar lebih jelas!
a. Pertumbuhan pada Embrio
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada
tumbuhan sering disebut sebagai perkecambahan. Perkecambahan merupakan
permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang
berkecambah dapat membentuk planula karena di dalamnya mengandung embrio.
Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus (batang lembaga). Di dalam
biji ada beberapa bagian-bagian, yaitu plumula,
epikotil, hipokotil, radikula dan kotiledon. Di dalam
kegiatan yang Anda lakukan akan menemukan calon individu baru (embrio)
yang dilengkapi dengan cadangan makanan.
1) Pada biji kacang (tumbuhan dikotil) yang disebut
embrio adalah kuncup embrionik yang memanjang dan melekat pada kotiledon, pada
biji ini terdapat dua kotiledon. Bagian bawah pangkal (aksis) yang
melekat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian
ujungnya (terminal) disebut radikula. Bagian atas
pangkal adalah epikotil, dan bagian ujungnya adalah plumula yang
terlihat sepasang daun dengan pucuknya.
2) Pada biji jagung (tumbuhan monokotil) hanya
terdapat satu kotiledon yang sering dinamakan dengan skutelum.
Pada saat terjadinya proses
perkecambahan, akar akan diselubungi oleh koleoriza dan
pada ujung embrio diselubungi oleh koleoptil.
Dua macam jenis perkecambahan biji dapat
dibedakan atas perkecambahan hipogeal dan epigeal.
1) Perkecambahan Hipogeal terjadinya pertumbuhan
memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada
kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya
masih tetap berada di dalam tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang
kapri.
2) Perkecambahan Epigeal hipokotil tumbuh memanjang
yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah,
sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan
ini terjadi pada kacang tanah, kacang hijau.
Embrio tersebut belum dapat membuat makanan
sendiri. Mengapa demikian dan bagaimana cara embrio mendapatkan
makanannya? Untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhannya, embrio
memperoleh makanan yang berasal dari cadangan makanan di dalam keping
biji (kotiledon). Berdasarkan jumlah kotiledonnya tumbuhan berbiji dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu tumbuhan yang memiliki satu keping biji
(kotiledon) disebut tumbuhan monokotil (bijinya tidak berbelah
dan berakar serabut), contohnya biji jagung dan kelapa, sedangkan tumbuhan yang
memiliki dua keping biji (kotiledon) disebut tumbuhan dikotil (bijinya
berbelah dan berakar tunggang), contohnya biji kacang dan mangga.
Ada tiga macam bagian penyusun embrio yang penting
pada proses perkecambahan, yaitu sebagai berikut.
1) Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang
dapat tumbuh dan berkembang menjadi bunga dan buah.
2) Akar embrionik, sebagai calon akar yang dapat
tumbuh dan berkembang menjadi akar.
3) Kotiledon atau keping biji, merupakan cadangan
makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun,
karena embrio tersebut belum menghasilkan makanan sendiri melalui
fotosintesis.
Apabila biji-biji tersebut berada di lingkungan yang
cocok, maka embrionya akan segera tumbuh yang ditandai dengan
perkecambahan. Saat biji mulai berkecambah, sebenarnya adalah awal
pertumbuhan pasca embrionik yang dimulai dari pembelahan sel terus menerus
secara cepat merupakan periode percepatan pertumbuhan jaringan meristem
embrio. Dari proses ini dibagikan sel-sel jaringan baru dengan bentuk,
susunan, dan fungsi berbeda, kemudian tumbuh menjadi berbagai organ
jaringan seperti tunas embrionik, akar embrionik, dan kotiledon yang
selanjutnya membentuk organ tumbuhan.
Pada awalnya, organ yang terbentuk adalah akar,
batang, daun. Setelah pertumbuhan mencapai tanaman muda, maka pertumbuhan
selanjutnya yaitu dari pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa. Proses
pertumbuhannya digantikan oleh aktivitas jaringan meristem primer pada titik
tumbuh yang terletak di ujung akar maupun di ujung batang, yang memungkinkan
pertumbuhan tanaman menjadi bertambah tinggi atau panjang yang disebut
pertumbuhan primer.
b. Pertumbuhan pada Ujung Akar
Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman
muda dan pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari
jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem
primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat
memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman. pada bagian
akar
kecambah kacang hijau dan kacang panjang
mengalami pertumbuhan yaitu bertambah panjang atau tinggi. Kecepatan
pertumbuhan dari berbagai bagian akar ternyata tidak sama. Bagian
yang paling cepat tumbuh terletak pada daerah bagian belakang ujung akar,
karena pada bagian ujung akar tersebut terdapat tiga macam daerah titik tumbuh
yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Semakin jauh dari ujung akar maka pertumbuhannya akan
semakin lambat, Kaliptra pada tumbuhan Monokotil mempunyai titik tumbuh
tersendiri yang disebut kaliptrogen, sedangkan pada tumbuhan
dikotil tidak tampak memilikinya karena batas antara kaliptra dan ujung akarnya
belum jelas. Sel-sel pada
daerah akar ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematik. Di belakang
daerah pembelahan merupakan daerah yang tiap selnya memiliki
aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah ini dinamakan daerah
pemanjangan sel. Setelah sel-selnya membelah dan memanjang maka
sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut sebagai daerah
diferensiasi. Kemudian sel-sel di belakang titik tumbuh akan membentang
dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar, yaitu epidermis,
korteks, endodermis, dan silinder pusat.
c. Pertumbuhan pada Ujung Batang
Sama seperti halnya akar, pada ujung batang juga
terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh pada batang dilindungi oleh balutan
bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan yang terjadi pada
akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan,
dan daerah diferensiasi. pada daerah meristematik terdapat titik
tumbuh (meristem apikal) dan bakal daun. Pada bagian
atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun,
sehingga daun yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh. Pada
daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan
memanjang serta jaringan pembuluh sudah mulai tampak. Pada daerah diferensiasi
akan membentuk beberapa jaringan yaituepidermis, korteks, dan
silinder pusat.
Setelah pertumbuhan tanaman muda hingga
mencapai tanaman dewasa, proses pertumbuhan tanaman
tersebut melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai
dengan pertumbuhannya menjadi lambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi
pertumbuhan. Pada periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang
memasuki masa perkembangan menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak
adanya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi sedang berkembang menuju pada
kedewasaannya.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan sudah dewasa yaitu
ditandai dengan terbentuknya bunga. Pada bunga inilah terdapat alat
kelamin betina berupa putik maupun alat kelamin jantan berupa benang sari
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah
terjadi persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan
buah berbiji dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tanaman
baru. Beberapa teori tentang titik tumbuh adalah sebagai berikut.
1) Teori Histogen dari Hanstein
Teori Histogen menyatakan bahwa titik tumbuh batang
seakan-akan dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yang membentuk
jaringan/histogen
a) Jaringan
dermatogens = Lapisan luar biasanya setebal satu sel dan
akan membentuk epidermis.
b) Jaringan Periblem= Lapisan tengah setebal beberapa lapisan sel
dan dianggap membentuk korteks
c) jaringan Plerom = Lapisan
dalam dianggap pembentuk silinder pusat
2) Teori Tunika dan Korpus dari Schmidt
Teori Tunika menyatakan bahwa titik tumbuh hanya dapat
dibedakan menjadi dua bagian saja.
a) Tunika, yaitu lapisan pinggir, terdiri
atas sel-sel yang membelah mengakibatkan bertambah luasnya permukaan titik
tumbuh.
b) Korpus, adalah bagian yang terdapat di
sebelah dalam tunika, terdiri atas sel-sel yang membelah ke segala arah.
Sumber :
The Gau’ : www.muhsakirmsg.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !