SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Abad 20 yang lalu serinng disebut
abad informasi karena kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan
manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat
memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar
lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi
para manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan
perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun
informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan
dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai
unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunkasi
modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon, handphone, TV,
atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada
melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber
untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan
didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah
informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh
karena itulah focus utama dari system informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah
informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer
dalam pengambilan keputusan.
System informasi manajemen telah
aada jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan computer hadir. Akan
tetapi dengan adanya computer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam
teknologi informasi, computer telah dengan menakjubkan mampu memproses data
secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan
secara menual tanpa bantuan computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan
bermingggu-mingggu.
Dalam kenyataannya Peran System
Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Bagi
perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi
secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya
berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena
itu, dalam aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan
penggunaan system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan,
jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia
bisnis dalam lingkungannya.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Mengapa kita perlu mempelajari
Sistem Informasi Manajemen?
2.
Bagaimana System Informasi Manajemen
mengubah Bisnis?
1.3. Manfaat
dan Tujuan
§ Untuk memberikan informasi tentang Sistem Informasi Manajemen
§ Memberikan informasi tentang cara system informasi manajemen mengubah
bisnis
§ Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan suatu totalitas
himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama
beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan, sedangkan
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan Manajemen adalah ketatalaksanaan proses pengunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah suatu
system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
Adapun SIM juga dappat didefenisikan sebagai suatu pendekatan dalam
menajemen untuk mengumplkan data, memproses dat tersebut dan menganalisnya
untuk menghasilkan data dan menyajikan informasi sebagai landasan untuk
pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam
sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat
atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi
adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Sebuah perusahaan mengadakan
transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman
digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri
dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Pada dasarnya orang dapat membahas
sistem informasi manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer
yang membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer
dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai
proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu system informasi/keputusan berdasarkan
komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan
bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih
baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin
membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah
berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang harus memilih pengetahuan
cukup mengenai komputer dan penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep
manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami
kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam
mengambil keputusan.
2.2. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
Bagi perusahaan-perusahaan besar,
kepetingan system informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan.
Sistem infomarsi menajemen dibeberapa perusahaan besar setidak-tidaknya
memiliki 5 komponen, yaitu :
a) Sistem
Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana system ini merupakan
subsistem dari SIM yang melakukan proses penyesuaian (update) atas berbagai
database yang terdapat dalam perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk
informasi terkini sebagaimana dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. System
pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing
dan online processing. Pemprosesan data secara batch adalah pengaupdatean
database melalui pengumpalan data pada satu periode tertentu untuk kemudian
dilakukan update pada satu waktu tertentu secara serentak. Pemprosesan data
secara online adalah pendekataan yang melakukan update terus-menerus mengikuti
proses pemasukan data yang terbaru.
b) Sistem
Pelaporan Manajemen ( Management Reporting System)
Sistem pelaporan manajemen
mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk menghasilkan informasi atau
laporan yang diperlukan oleh manajer dalam menentukan perencanaan dan mengambil
keputusan. Beberapa jenis pelaporan manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan,
sebagai berikut :
ü Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat informasi detail dari
setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan waktunya serta
informasi detail lainnya.
ü Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat beberapa informasi
penting yang diperlukan, yaitu pada manajemen pada level yang lebih tinggi.
ü Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan laporan yang menyampaikan
beberapa penyimpangan atas strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
ü Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini dilaporkan atas
dasar permintaan saja.
c) Sistem
Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan(Decision Support System)
System ini secara terprogram mampu
menjawab beberapa kasus dalam perusahaan yang menyangkut jawaban atas
pertanyaan “bagamana apabila”. Decision Support System dapat dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System
(DSS) antara lain adalah :
ü membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
ü mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
ü meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada
efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan antara lain adalah :
· kegiatan
intelijen,
· kegiatan
merancang,
· kegiatan
memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan
kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir.
Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi,
dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun
eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan
tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah
kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan
dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan
utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah
situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan
menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari
beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah
dipilih.
Perangkat lunak DSS sering disebut
juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database,
model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal,
seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS
database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah
disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat,
menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini
menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik
perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer
dalam mencari solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan
dengan alasan :
§ Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
§ Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
§ Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah
operasi-operasi bisnis.
§ Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan
dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang
benar-benar menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision
Support System (DSS) antara lain :
§ Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
§ Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
§ Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
§ Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
§ Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang berpengalaman.
§ Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih
efektif.
§ Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa
manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
§ Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
d) Sistem
Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut
automation memiliki padanan kata mechanization dan computerization (Lernout
& Hauspie Speech Products N.V., 1993). Automation memiliki dua makna yaitu
1) the use of automatic equipment to save mental and manual labour (penggunaan
peralatan otomatis untuk menghemat pikiran dan tenaga) dan 2) the automatic
control of the manufacture of a product through its successive stages (kendali
otomatis dalam pembuatan suatu produk dengan tahapan yang sistematis).
Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki arti give a
mechanical caracter to (menerapkan sistem mekanis), dan compurization dengan
kata kerja computerize mengandung makna 1) equip with a computer, install a
computer in (menggunakan komputer) dan 2) store, perform, or produce by
computer (menyimpan, melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND
Complex for Windows, 1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas,
menunjukkan esensi makna otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan otomatis
yang memiliki sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada
pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah
tersendiri dan akan kita bahas dalam sub bab yang akan datang.
Otomatisasi sangat berkaitan erat
dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi
berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya komputer. Dengan kata
lain, membahas otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan
komputer, tentu saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang diotomatisasi,
dalam hal ini perkantoran. Terkait kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
(services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan
pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas perkantoran meliputi
kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word
processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data
(spreadsheet); pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan
penjadwalan (appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan
sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti
pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga
manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis
khususnya komputer. Waluyo (2000) menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran
dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi, penggunaan
perangkat komputer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam
upaya meraih efektivitas dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran. Seiring
dengan desakan global dan perkembangan teknologi informasi yang menuntut
terselesaikan proses pengolahan informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn
peralihan metode dari manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera
dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta merta meninggalkan seluruh proses
manual dan memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus
menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi.
System otomasi kantor ini merupakan
system komunikasi. Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini
memanfaatkan jaringan computer untuk melakukan komunikasi satu sama lain
melalui computer yang terkoneksi melalui jaringan tertentu. Dianatar system
aplikasi ini adalah :
1.
System Pemprosesan Kata(Word
Processing System), yaitu system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada
pegawai-pegawai
2.
Sistem Surat Elektronik(E-mail
System), yaitu system untuk melakukan komunikasi secara langsung kepada staf
lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.
3.
Sistem Penjadwalan
Depeartemen(Departement Scheduling System), yaitu system untuk melakukan
penjadwalan pertemuan dan berbagai aktivitas dalam sebuah perusahaan.
4.
Telepon Seluler(Celuler Phone),
yaitu jasa pemakaina telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun
seseornag berada.
5.
Sistem Peranta (Pager System), yaitu
jasa pengiriman pesan singkat melalui operator tertentu.
e) Sistem
Pintar (Expert System)
System pintar adalah system kompuetr
yang memberikan informasi kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan
diperoleh dari seorang pakar atau konsultan. ilmu kecerdasan buatan merupakan
salah satu diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu
pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin) sedemikian rupa
sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana bekerja berdasarkan
simbolsimboldan metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan Sistem
Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan dimana berupa
perangkat lunak komputer yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang
dimilikinya bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah dengan
pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert).
Dengan kemampuan demikian, Sistem
Pakar akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam menyelesaikan masalah
yang rumit. Pada makalah ini dibahas tentang aplikasi dari Sistem Pakar untuk
membantu suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu sistem akuisisi
data. Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan data dari suatu
pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk pengolahan lebih
lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran, pengumpulan dan pengolahan
data. Elemen dasar pada sistem ini yaitu sensor, alat ukur elektronik
(instrumentasi), antarmuka (interface) dan perangkat komputer. Untuk
mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini diperlukan pula kualitas dan
tingkat kondisi yang "sehat" (baik) dari setiap elemen. Dengan
demikian diperlukan adanya pengelolaan dan perawatan elemen sistem dengan benar
dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit seiring dengan jumlah dan macam
dari elemen. Sistem yang dirancang ini adalah suatu alat bantu yaitu berupa
perangkat lunak yang dijalankan di komputer sistem akuisisi tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan
instrumen alat ukur harus sudah terhubung dan dapat saling berkomunikasi. Aspek
kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan
mengumpulkan data status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data
yang lengkap ini menjadi suatu fakta yang kemudian diproses dengan algoritma
Sistem Pakar.
Dengan menggunakan teknik aplikasi
Sistem Pakar, dihasilkan suatu program sistem perawatan instrumentasi alat ukur
yang dapat melakukan pemantauan, melacak dan diagnosa kerusakan instrumentasi
serta dapat memberikan saran atas kerusakan atau kesalahan alat ukur tersebut.
Sistem ini merupakan alat bantu otomatis yang mempunyai kemampuan analis dan
daya nalar terhadap suatu masalah. Uji coba sistem dilakukan untuk menguji dari
kinerja rancangan perangkat lunak yang telah disusun pada suatu sistem akuisisi
yang telah berjalan.
Program sistem perawatan
instrumentasi alat ukur yang pintar ini akan sangat membantu bagi proses
pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan menunjang kualitas dari sistem data
akuisisi. Model sistem pengelolaan instrumentasi alat ukur ini dapat
dikembangkan untuk aplikasi khusus lainnya, misalkan suatu system pengelolaan
suatu instrumentasi jarakjauh {remote system).
2.3. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem Informasi Manajemen memiliki
dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun
eksternal perusahaan secara sistematik yang secra periodic mengalami
penyesuaian, seperti data-data penjualan perusahaan secara periodic,
barang-barang inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta
jumlah tenaga kerja didalam perusahaan. Dta-data eksternal seperti perilaku
perusahaan pesaing, tren pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku
konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis,
setra misalnya perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan
transportasi. Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi yang
bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah
dikumpul kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar
fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua
fungsi terseut kemudian disajikan dala suatu bentuk laporan yang membuat
informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan perusahaan, terutamanya bagi
pengambil keputusan dan manajemen perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya Sistem
Informasi Manajamen juga mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas SIM
sebagai berikut :
-
Pengelolaan Transaksi
-
Perencanaan Operasional
-
Perencanaa Teknis
-
Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan
menyajikan informasi untuk fyungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan
lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan
menyajikan informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan informasi
unttuk perencanaan takn\tis dan mengambilan keputusan untuk pengendalian
opersioanla perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan berguna
untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam pengambilan keputusan bagi
manajemen puncak.
Tujuan Sisitem Informasi Manajemen
adalah untuk meningkat efektivitas para menajer yang menggunakan Informasi
tersebut. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan cara :
-
Mengusahakan sebanyak mungkin
keputusan-keputusan yang diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
-
Melancarkan semua kegiatan yang bersifat
rutin agar dapat mengurai waktu supervisi.
-
Memeberi tanda sejauh mungkin
sebagai peringatan untuk menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar
dugaan.
-
Menyajikan informasi kepada manajer
yang akan membantu membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan tepat.
Informasi harus jelas kepada manajer yang membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem
Informasi manajemen membantu segala jenis bisnis meningkatkan efesiensi dan
efektivitas proses bisnis dalam pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama
kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang
cepat berubah. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat
berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik
yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem
yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa penjabaran
fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
-
Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem informasi.
-
Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
-
Mengembangkan proses perencanaan
yang efektif.
-
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
akan keterampilan pendukung sistem informasi.
-
Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi.
-
Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
-
Memperbaiki produktivitas dalam
aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
-
Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam
organisasi. . Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan keriga terdiri dair sumber
daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah “data base”.
Sistem infomarsi menajemen sendiri
memiliki 5 komponen, yaitu : Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System),
Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting System), Sistem Pendukung
Dalam Pengambilan Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor
(Office Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System. Sistem Informasi
Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu fungsi pengumpulan data internal
maupun eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang
bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
3.2. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi
dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar
pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang
kami
DAFTAR
PUSTAKA
·
Manullang .M, 2002, Pengantar
Bisnis, ugm Gadjah Mada University Press, Yogyakarya.
·
Sadono Sukirno., Wan Sabri Husin.,
Danny Indrianto., Charles Sianturi., Kurniawan Saefullah., 2006, Pengantar Bisinis,
Kencana, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !