Ruang Lingkup Biologi dan peranannya dalam kehidupan
Dewasa ini sains dan
teknologi semakin marak berkembang, berawal dari pemikiran manusia yang
senantiasa ingin survive atau bertahan hidup dan ingin memanfaatkan sumber daya
alam yang ada. Namun apabila pemanfaatannya yang kurang memperhatikan dampak
lingkungan tentu dapat merusak keseimbangan ekologisnya.Disisi lain kemajuan
sains dan teknologi terus berkembang dan menuntut manusia untuk memanfaatkannya
disisi lain perkembangan tersebut dapat merugikan manusia apabila tidak
memperhatikan asas lingkungan.
Penerapan
ilmu sains khususnya biologi tentu juga akan menimbulkan manfaat dan masalah
bagi kehidupan manusia.Untuk itu perlu adanya etika yang mengatur
penerapan ilmu biologi dan disiplin ilmu sains yang lainnya. Banyak aspek dari
kehidupan yang dapat dijadikan kajian biologi terapan seperti aspek pertanian,
peternakan, pangan, dan lain sebagainya.
Biologi merupakan
salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang mempelajari
segala sesuatu tentang makhluk hidup. Ruang lingkup Biologi yang luas,
mendorong para ahli membuat spesifikasi dalam mempelajari objek Biologi.
Spesifikasi ini bertujuan agar objek Biologi dapat dipelajari secara mendalam,
bahkan dapat diaplikasikan dalam keidupan manusia. Spesifikasi ini dibuat dalam
bentuk cabang-cabang Biologi.
No
|
Cabang
Biologi
|
Objek
Kajian
|
1
|
Anatomi
|
Struktur tubuh
makhluk hidup
|
2
|
Bakteriologi
|
Struktur, fungsi,
dan peran bakteri
|
3
|
Botani
|
Semua segi
kehidupan tumbuhan
|
4
|
Embriologi
|
Perkembangan embrio
|
5
|
Fisiologi
|
Fungsi alat-alat
tubuh
|
6
|
Genetika
|
Cara pewarisan
sifat makhluk hidup
|
7
|
Higiene
|
Cara dan aturan
hidup
|
8
|
Histologi
|
Struktur dan fungsi
jaringan
|
9
|
Mikrobiologi
|
Struktur, fungsi,
peran jasad renik
|
10
|
Mikologi
|
Semua segi kehidupan
jamur
|
11
|
Patologi
|
Penyakit dan
pengaruhnya terhadap kehidupan
|
Dalam perkembangan
lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri. Sebagai suatu contoh Biologi
berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja berdasarkan
prinsip Fisika, seperti mikroskop. Ini menunjukkan bahwa Biologi berhubungan
erat dengan Fisika.Demikian juga dengan peristiwa pencernaan yang menggunakan
berbagai enzim, pertumbuhan yang dipngaruhi oleh produksi dan fungsi hormon.
Ini juga membuktikan bahwa Biologi berkaitan erat dengan Kimia.
Persoalan
Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi kehidupan mulai dari
tingkat molekuler, seluler, jaringan, organ, system organ, individu, populasi,
ekositem, bioma hingga biosfer. Persoalan tersebut dapat dikaji dari berbagai
disiplin ilmu cabang Biologi, bahkan ilmu lain. Oleh karena itu, Biologi
memiliki peranan penting dalam kehidupan dan kelangsungan hidup suatu makhluk
hidup.
Berbagai peranan
Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang memahami Biologi akan
bersikap dan bertindak berbeda dalam mengahadapi suatu permasalahan kehidupan
dibandingkan orang yang tidak memiliki pemahaman Biologi. Banyak ditemukannya
organisme penyebab penyakit seperti diare, TBC, tifus, demam berdarah,hingga
AIDS oleh para ahli Biologi. Penemuan-penemuan penyakit ini akan memudahkan
dalam penanggulangan, pengobatan, dan pencegahannya.
Biologi dan
peranannya dalam kehidupan sehari- hari
Biologi
sebagai ilmu pengetahuan alam yang digolongkan bedasarkan manfaat langsung dan manfaat
tidak langsung.Pertama ilmu terapan atau ilmu serba guna (applied science)
sedangkan yang kedua ilmu murni atau ilmu dasar. Ilmu murni dipopulerkan
menjadi “ilmu untuk ilmu” sedangkan ilmu terapan dipopulerkan menjadi “ilmu
untuk kesejahteraan”(Dwidjoseputro, 1973)
Pengetahuan mengenai
mahluk hidup dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai macam masalah untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan
sandang, pangan, papan, energi, lingkungan kesehatan bahkan sosial dapat
diatasi dengan ilmu biologi. Beberapa contoh manfaat biologi dalam kehidupan
adalah :
Pemanfaatan
Biologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis, karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
- memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengatuntuk kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
- memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi tanaman
- menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas Unggul Tahan Wereng )
Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal.
Dalam
bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan
tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien,
dan peternakan hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen terbesar udara. Unsur
ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan
khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi
karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh
beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Dalam
Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa ada beberapa genera bakteri yang hidup
dalam tanah (misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum)
mampu untuk mengikat molekul-molekul nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa
pembentuk tubuh mereka, misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka timbullah
zat-zat hasil urai seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak). Sebagian dari amoniak terlepas
ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan oleh beberapa genus bakteri
(misalnyaNitrosomonas dan Nitrosococcus) untuk
membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang lain untuk
memperoleh energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi
nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa
seluruhnya disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi
nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
Proses nitrifikasi
ini dapat ditulis sebagai berikut:
2NH3 + 3O2 Nitrosomonas,
Nitrosococcus 2HNO2 + 2H2O + energi
2HNO2 + O2 Nitrobacter 2HNO3 + energi
Selain
itu, mikroorganisme ini juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk alami, yang
akan mendekomposisi sampah-sampah organik menjadi materi inorganik sehingga
dapat mengurangi kuantitas sampah, menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber
nutrisi bagi tumbuhan (Anonim a, 2006). Seorang peneliti dari Amerika Serikat
yaitu Waksman telah menemukan mikroorganisme tanah yang
menghasilkan streptomisin, yaitu bakteri Streptomyces (Dwidjoseputro,
2005).
Peran
lain mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi kompos
bioaktif dan dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur
hara bagi tanaman(biofertilizer). Kompos bioaktif adalah kompos yang
diproduksi dengan bantuan mikroba lignoslulotik unggul yang tetap bertahan di
dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman.
Teknologi kompos bioaktif ini menggunakan mikroba biodekomposer yang mampu
mempercepat proses pengomposan dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu
saja. Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos, dan ketika kompos
tersebut diberikan ke tanah, mikkroba akan berperan untuk mengendalikan
organisme.
Dalam
hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman(biofertilizer),
aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang
penting bagi tanaman antara lain, Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K).
Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus
ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung
dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba penambat N ada yang hidup bebas dan ada pula
yang bersimbiosis. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp
yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan ( leguminose ).
Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp danAzotobacter sp.
Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose
saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua
jenis tanaman.
Mikroba
tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba pelarut
unsur fosfat (P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh) pada
tanah pertanian kita, sedikit sekali yang dapat digunakan oleh tanaman karena
terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba pelarut P yang melepaskan
ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali
mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp
dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi
melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.
Mikroba
sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama
tanaman antara lain:Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria
bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium
anisopliae . Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai
serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman
misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar
putih), dan Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia
di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan Hamago.
Berbagai proses
industri digunakan untuk menghasilkan produk mikrobiologi dan dipisahkan
menjadi beberapa kategori berdasarkan kecenderungan penggunaan produk akhir
sebagai berikut:
- Produksi bahan kimia farmasi
Produk yang paling
terkenal adalah antibiotika, obat-obatan steroid, insulin, dan interferon yang
dihasilkan melalui bakteri hasil rekayasa genetika.
- Produksi bahan kimia bernilai komersial
Produk yang termasuk
dalam kelompok ini adalah pelarut dan enzim serta berbagai senyawa yang
digunakan untuk bahan pemula (starting) untuk industri sintesis senyawa lain.
- Produksi makanan tambahan
Produksi massa ragi,
bakteri dan alga dari media murah mengandung garam nitrogen anorganik , cepat
saji, dan menyediakan sumber protein dan senyawa lain yang sering digunakan
sebagai makanan tambahan untuk manusia dan hewan.
- Produksi minuman alkohol
Pembuatan beer dan
wine dan poduksi minuman alkohol lain yang merupakan proses bioteknologi
berskala besar paling tua.
- Produksi vaksin
Sel mikroorganisme
maupun bagiannya atau produknya dihasilkan dalam jumlah besar dan digunakan
untuk produksi vaksin.
- Produksi mikroorganisme untuk digunakan sebagai insektisida (biosida)
Pengendalian
hama tanaman dengan menggunakan mikroorganisme yang berperan sebagai
insektisida. Khususnya untuk spesies tertentu, misalnya Bacillus (B.
Larvae, B. Popilliae, dan B. Thurungiensis). Spesies tersebut menghasilkan
protein kristalin yang mematikan larva lepidoptera (ngengat, kupu-kupu, kutu
loncat), misalnya ulat kubis, ngengat gipsy, dan sarang ulat.
- Penggunaanya dalam industri perminyakan dan pertambangan
Sejumlah prosedur
mikrobiologi digunakan untuk meningkatkan perolehan kembali logam dari bijih berkadar
rendah dan untuk perbaikan perolehan minyak dari sumur-sumur bor.
Bidang lingkungan dan energi
Mikroorganisme ini
banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar hayati (metanol dan etanol),
bioremediasi, dan pertambangan. Selain itu, mikroorganisme yang ada di
lingkungan berperan dalam perputaran/siklus materi dan energi terutama dalam
siklus biogeokimia dan berperan sebagai pengurai (dekomposer). Mikroorganisme
tanah berfungsi merubah senyawa kimia di dalam tanah, terutama pengubahan
senyawa organik yang mengandung karbon, nitrogen, sulfu, dan fosfor menjadi
senyawa anorganik dan bisa menjadi nutrien bagi tumbuhan. Mikroorganisme pada
lingkungan alami juga dapat digunakan sebagai indikator baik buruknya kualitas
lingkungan, baik perairan ataupun terestrial.
Bidang bioteknologi
Kemajuan
bioteknologi, tak terlepas dari peran mikroba.Karena materi genetika mikroba
sederhana, sehingga mudah dimanipulasi untuk disisipkan ke gen yang lain.
Disamping itu karena materi genetik mikroba dapat berperan sebagai vektor (plasmid)
yang dapat memindahkan suatu gen dari kromosom oganisme ke gen organisme
lainnya (Anonim b, 2007). Misalnya terapi gen pada penderita gangguan liver.
Terapi ini dapat dilakukan secara ex-vivo maupun in-vivo.
Dalam terapi gen ex
vivo, sel hati (misalnya) dari pasien yang hatinya telah mengalami kerusakan
dipindahkan melalui pembedahan dan perawatan. Kemudian melalui terapi gen akan
menyalurkannya dengan menggunakan vektor. Sel-sel hati yang dirubah secara
genetik kemudian akan ditransplantasikan kembali dalam tubuh pasien tanpa
khawatir akan kegagalan dari proses pencangkokan jaringan tersebut karena
sel-sel ini pada awalnya berasal dari pasien.
Strategi terapi gen
in vivo meliputi pemasukan gen ke dalam jaringan dan organ di dalam tubuh tanpa
diikuti oleh pemindahan sel-sel tubuh. Tantangan utama dalam terapi gen in vivo
adalah pengiriman gen hanya terjadi pada jaringan yang diharapkan dan tidak
terdapat pada jaringan yang lain. Pada terapi ini, virus digunakan sebagai
vektor untuk pengiriman gen (Thieman, 2004).
Beberapa hasil
perkembangan bioteknologi lain yang penting dan melibatkan mikroba adalah
produksi insulin, tanaman transgenik serta antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal (MAbs) merupakan salah satu antibodi murni yang bersifat sangat spesifik
dan menjadi peluru ajaib bagi dunia pengobatan.
Pemanfaatan
Biologi Dalam Bidang Kesehatan
Ditemukannya antibiotik dari jamur. Penicillium memungkinkan dihasilkannya penisilin dalam jumlah banyak dengan cara mengkulturkan penicillium dalam tangki fermentasi yan berisi larutan untuk pertumbuhannya. Juga ditemukan vaksin yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh orang yang divaksinasi sehingga menimbulkan perlindungan pada tubuh dari serangan virus dan bakteri tertentu misalnya : vaksinasi terhadap heptitis dan vaksinasi terhadap batuk rejan ( infeksi oleh bakteri ).
Salah satu manfaat
mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika.
Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain.
Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh
bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat
bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak
dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander
fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak
diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis mikroba yang sangat berperan
penting dalam mengobati berbagai penyakit. Selain untuk antibiotik, dalam
bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk di
dalam saluran pencernaan alami, yang turut membantu mencerna makanan di dalam
saluran pencernaan.
Beberapa peranan yang
dimiliki oleh mikroorganisme antara lain sebagai berikut:
Peranan
yang Merugikan
- Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya Strptococcus
pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium diphtheriae penyebab
dipteri.
- Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya
kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh
dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa
beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk.
Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik
mampu merombak protein-protein. Pada proses pembusukan sayur dan buah,
mikroorganisme pektinolitik mampu merombak bahan-bahan yang mengandung pektin
yang terdapat pada dinding sel tumbuhan (Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti
bakteri, khamir (yeast) dan kapang (mould) dapat menyebabkan
perubahan yang tidak dikehendaki pada penampakan visual, bau, tekstur atau rasa
suatu makanan. Mikroorganisme ini dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya,
seperti proteolitik, lipolitik, dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya
seperti termofilik, halofilik, dll.
- Penyebab keracunan makanan (food borne disease).
Kusnadi,
dkk (2003) menjelaskan bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau
eksotoksin) dapat mencemari badan air, misalnya spora Clostridium
perfringens, C. Botulinum, Bacillus cereus, danVibrio
parahaemolyticus. Spora dapat masuk ke dalam air melalui debu/tanah,
kotoran hewan, dan makanan-limbah. Jika makanan atau minuman dan air bersih
tercemari air tersebut, maka dalam keadaan yang memungkinkan, bakteri tersebut
akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman mengandung racun dan bila
dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan makanan. Bahkan menurut Dwidjoseputro
(2005) pada makanan yang telah dipasteurisasi pun juga dapat mengandung racun
(toksin) . Makanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus menerus disimpan di
dalam kaleng pada temperatur kamar, dapat mengandung racun yang berasal
dari Clostridium botulinum. Spora-spora dari bakteri ini tidak mati
dalam proses pasteurisasi. Dalam keadaan tertutup (anaerob) dan suhu yang
menguntungkan, maka spora-spora tersebut dapat tumbuh menjadi bakteri serta
menghasilkan toksin. Racun yang dihasilkan tidak mengganggu alat pencernaan,
melainkan mengganggu urat saraf tepi.
- Menimbulkan pencemaran
Materi
fekal yang masuk ke dalam badan air, selain membawa bakteri patogen juga akan
membawa bakteri pencemar yang merupakan flora normal saluran pencernaan
manusia, misalnya E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan
sebagi indicator pencemaran air oleh materi fekal.
Manfaat
Biologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga memberikan gambaran enzim retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan. Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan denganadanya hasil tes DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi dengan orang tuanya.
Metabolisme
organisme secara umum
Makhluk
multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel.
Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme.
Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah
reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah
suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme terdiri
atas dua proses sebagai berikut.
1.
Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
2.
Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Atau dengan
pengertian ain:
Anabolisme adalah pembentukan
molekul-molekul kompleks dari molekul sederhana, contoh fotosintesis.
Katabolisme adalah penguraian
molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contoh respirasi.
Metabolisme juga
berperan mengubah zat yang beracunmenjadi senyawa yang tak beracun dan dapat
dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir
anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu
disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme
masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam
mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan
penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi
tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.
Proses metabolisme
yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti pada tumbuhan dan manusia,
melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung secara sintesis
(anabolisme) dan respirasi (katabolisme). Apa peran enzim di dalam reaksi kimia
yang terjadi di dalam sel? Pada saat berlangsungnya peristiwa reaksi biokimia
di dalam sel, enzim bekerja secara spesifik. Enzim mempercepat reaksi kimia
yang menghasilkan senyawa ATP dan senyawa-senyawa lain yang berenergi tinggi
seperti pada proses respirasi, fotosintesis, kemosintesis, sintesis protein,
dan lemak.
Pengertian enzim
Enzim adalah suatu molekul yang dapat mengontrol kecepatan metabolisme tubuh.
Enzim merupakan katalis yang terbuat dari protein, dalam hal ini enzim tidak ikut serta pengubahan suatu zat dan dapat digunakan secara berulang kali.
Pengertian enzim
Enzim adalah suatu molekul yang dapat mengontrol kecepatan metabolisme tubuh.
Enzim merupakan katalis yang terbuat dari protein, dalam hal ini enzim tidak ikut serta pengubahan suatu zat dan dapat digunakan secara berulang kali.
Sifat enzim antara
lain:
Bersifat sebagai katalis, artinya enzim dapat mempercepat berbagai reaksi kimia di dalam sel
Bersifat spesifik, yaitu hanya mengatalis reaksi kimia tertentu
Bekerja secara bolak-balik, artinya enzim tidak mempengaruhi arah reaksi sehingga dapat bekerja bolak-balik sampai akhirnya sampai terjadi keseimbangan
Mempunyai nama tertentu yang bersifat khusus.
Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit
Bersifat sebagai katalis, artinya enzim dapat mempercepat berbagai reaksi kimia di dalam sel
Bersifat spesifik, yaitu hanya mengatalis reaksi kimia tertentu
Bekerja secara bolak-balik, artinya enzim tidak mempengaruhi arah reaksi sehingga dapat bekerja bolak-balik sampai akhirnya sampai terjadi keseimbangan
Mempunyai nama tertentu yang bersifat khusus.
Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit
Struktur kimia enzim
Enzim terdiri atas zat non protein (kofaktor) dan protein (apoenzim).
Ada 3 jenis kofaktor, yaitu:
1. Gugus prostetik, adalah senyawa non protein yang terikat secara permanen pada apoenzim
2. Koenzim, adalah senyawa organik yang menjadi bagian sementara dari enzim, yaitu pada saat berlangsung katalis.
3. Ion logam, dapat membentuk ikatan dengan sisi aktif dan substrat. Contohnya: Cu, Fe, Mn, Ca, K dan Co.
Enzim terdiri atas zat non protein (kofaktor) dan protein (apoenzim).
Ada 3 jenis kofaktor, yaitu:
1. Gugus prostetik, adalah senyawa non protein yang terikat secara permanen pada apoenzim
2. Koenzim, adalah senyawa organik yang menjadi bagian sementara dari enzim, yaitu pada saat berlangsung katalis.
3. Ion logam, dapat membentuk ikatan dengan sisi aktif dan substrat. Contohnya: Cu, Fe, Mn, Ca, K dan Co.
Macam-macam enzim
Berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, macam-macam enzim antara lain:
1. Enzim Hidrolisis
2. Enzim Oksidasi-Reduksi
3. Fosforilase
4. Transferase
5. Karboksilase
Berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, macam-macam enzim antara lain:
1. Enzim Hidrolisis
2. Enzim Oksidasi-Reduksi
3. Fosforilase
4. Transferase
5. Karboksilase
Fungsi enzim
1. Enzim dalam diagnosa klinik
- Sebagai indikator penyakit
- Sebagai pereaksi uji untuk mengetahuikonsentrasi metabolit
2. Enzim dalam bidang industri
a. Amilase: untuk zat pemanis dan fermentasi
b. Invertase: pembuatan gula invert untuk kembang gula roti
c. Papain: pelunak daging
d. Renin: pembekuan susu pada pembuatan keju
e. Oksidase glukosa: menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi (pemanis)
f. Protease mikrobial: bahan tambahan detergen, pelunak daging
1. Enzim dalam diagnosa klinik
- Sebagai indikator penyakit
- Sebagai pereaksi uji untuk mengetahuikonsentrasi metabolit
2. Enzim dalam bidang industri
a. Amilase: untuk zat pemanis dan fermentasi
b. Invertase: pembuatan gula invert untuk kembang gula roti
c. Papain: pelunak daging
d. Renin: pembekuan susu pada pembuatan keju
e. Oksidase glukosa: menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi (pemanis)
f. Protease mikrobial: bahan tambahan detergen, pelunak daging
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim
Temperatur
Perubahan pH
Konsentrasi enzim dan substrat
Konsentrasi enzim dan substrat
Temperatur
Perubahan pH
Konsentrasi enzim dan substrat
Konsentrasi enzim dan substrat
Mekanisme kerja enzim
Model kunci gembok: enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dngan substrat. Bagian tersebut sisi aktif. Substrat dimisalakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
Induksi pas (Model induced fit): sisi aktif enzim dapat berubah bentuksesuai dengan bentuk substrat.
Model kunci gembok: enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dngan substrat. Bagian tersebut sisi aktif. Substrat dimisalakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
Induksi pas (Model induced fit): sisi aktif enzim dapat berubah bentuksesuai dengan bentuk substrat.
Katabolisme dan
Anabolisme
Perbedaan Katabolisme
dan Anabolisme
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Proses Melepaskan energi
Hasil reaksi Energi potensial lebih sedikit dari zat yang bereaksi
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Proses Melepaskan energi
Hasil reaksi Energi potensial lebih sedikit dari zat yang bereaksi
Anabolisme adalah
pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil.
Memerlukan energi
Hasil reaksi Lebih banyak energi potensial dari yang bereaksi
Memerlukan energi
Hasil reaksi Lebih banyak energi potensial dari yang bereaksi
Proses katabolisme
karbohidrat
Proses pembakaran glukosa (karbohidrat) secara aerobik dapat ditulis dengan persamaan reaksi:
Proses pembakaran glukosa (karbohidrat) secara aerobik dapat ditulis dengan persamaan reaksi:
Reaksi katabolisme
karbohidrat melalui 4 tahap, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif piruvat
3. Daur asam sitrat
4. Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif piruvat
3. Daur asam sitrat
4. Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris
Klasifikasi
organisme tingkat rendah ke tinggi
Taksonomi Hewan yang
saat ini masih diberlakukan membagi Dunia Hewan (Philum Hewan) menurut pembagian
Carolus Linaeus (termasuk Thomas Cavalier dan Smith, 2004). Carolus Linaeus
(Carl von Linne) mengelompokkan makhluk hidup ke dalam 7 tingkatan, yaitu:
1. Kingdom
2. Phylum (untuk
Hewan)/Devisio (untuk Tumbuhan)
3. Class
4. Ordo
5. Famili
6. Genus
7. Spesies
Carolus membagi
makhluk hidup ke dalam 4 Kerajaan/Kingdom yaitu Kingdom Tumbuhan, Kingdom
Hewan, Kingdom Eukariota (Jamur/Fungi), dan Kingdom Prokariota (Bakteria)
(Muthofar Hadi, S.Si, 2005).
Sistem Klasifikasi 6
Kingdom
Pada tahun 2004,
seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi
6 Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat
autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.
Kingdom menurut
Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:
- Bacteria
- Protozoa
- Chromista
- Fungi
- Plantae
- Animalia
Sejarah
Klasifikasi
Linnaeus
tahun 1735 dengan klasifikasi 2 Kingdom; Haeckel tahun 1866 dengan 3
Kingdom; Chatton tahun 1925 dengan 2 Empire/Kingdom; Copeland tahun 1938 dengan
4 Kingdom; Whittaker tahun 1969 dengan 5 Kingdom; Woese et al tahun 1977 dengan
6 Kingdom; Woese et al tahun 1990 dengan 3 Domain; dan Cavalier-Smith tahun
2004 dengan 6 Kingdom.
Binatang
menyusui atau mamalia adalah
kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, pada
betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan
tubuh yang endoterm atau “berdarah panas”. Otaknya mengatur sistem peredaran
darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000
genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo (tergantung
klasifikasi ilmiah yang dipakai).
Taksonomi Manusia
yang saat ini masih diajarkan di lembaga2 pendidikan di RI adalah sebagai
berikut:
Domain – Eucarya – Multiseluler
dengan nukleus
Kingdom – Animalia atau metazoa-
Dapat bergerak dan memiliki organ indera
(Subkingdom) –
Eumetazoa – Membedakan hewan lainnya dari bunga karang
ü (Branches) – bilateria:
coelomate:
ü (Grade) – Bilateral – symmetris
bilateral (depan/belakang, kiri/kanan)
ü (sub-grade) – Coelomata – Rongga
badan sejati
ü SuperPhylum = Chordata
ü Phylum = Craniata – simetri bilateral, tulang
dan/atau tulang rawan
ü (Subphylum) – Vertebrata –
bertulang belakang
ü Euteleostomi – vertebrate
bertulang
ü (Superclass or Infraphylum) –
Gnathostomata – vertebrates dengan rahang.
ü Tetrapoda – gnathostome empat
kaki – Dapat tinggal di darat.
ü Class – Mammalia – Hair, Mammary glands for
nursing young
ü (Subclass) – Theria – kelahiran
hidup
ü (Infraclass) – Eutheria –
Placental (anak yang belum lahir dibawa dalam uterus)
ü (SuperOrdo) – Euarchontoglires
ü Ordo – Primata – (Monyet) – Pandangan
Binocular(mata kedepan) – ibu jari berlawanan
ü (Subordo) – Haplorrhini
(Anthropoidea & Tarsiodea) – Hidung kering sederhana, bahu yang dapat
berputar dan siku yang memungkinkan berayun dari lengan
ü (Infraordo) – Catarrhini –
Menghadap ke bawah, lubang hidung sempit atau Simiiformes
ü (Parvordo) – Catarrhini
ü (Superfamily) – Hominoidea (kera)
Tanpa ekor, gigi geraham bulat, pandangan berwarna.
ü Family – Hominidae – (Kera Besar) – Perilaku sosial
kompleks, modifikasi skeletal untuk postur semi tegak, 32 gigi
ü (SubFamily) – Homininae (hominin)
– Gorilla, Simpanse, manusia
ü (Suku) – Hominini or hominins –
Gigi taring, yang seperti pengiris.
ü Tulang jari kaki berkembang untuk
bergerak dengan dua kaki saja (bipedal)
ü Genus – Homo “manusia” – Otak lebih besar
ü Species – Homo Sapien “bijaksana” – Bahasa, alat-
alat yang lebih memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Chalie Cameleon.
2012. Manfaat biologi dalam kehidupan (on line)
http://chalie-cameleon.blogspot.com/2010/03/manfaat-biologi-dalam-kehidupan-manusia.html diacces tanggal 1 April
2012
http://biologi.blogsome.com/2011/08/16/metabolisme/ diacces tanggal 1 April
2012http://iqbalali.com/2008/02/18/peran-mikroorganisme-dlm-kehidupan/ diacces tanggal 1 April
2012
Dwidjoseputro, 1973.
Beberapa aspek biologi dan peranannya dalam kehidupan.(jurnal Online)
The Gau’
2011 : www.muhsakirmsg.blogspot.com/
biologi dan peranannya dalam kehidupan.
Muthofar Hadi,
S.Si.2005. Taksonomi Organisme (0n line)http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/30/taksonomi-makhluk-hidup-2011/ diacces tanggal 5 April
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Untuk Perbaikan Postingan Selanjutnya !