Makalah Interaksi Sosial
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu
vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh
interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan
syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial
secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B
bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan
kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk
contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi,
sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah
interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis
yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah
interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang
tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah.
Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya
individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh
menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial
yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain.
Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan
apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan
membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak
sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses
sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif.
Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama)
(Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa
dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom
dalam program Jardiknas.
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi
sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll).
Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh
pergi seorang pengemis dengan cara membentak.
1.2. Rumusan masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
pada penulisan makalah ini adalah :
1.
Seperti apakah tindakan sosial di
masyarakat?
2.
Apa yang dimaksud dengan interaksi
sosial?
3.
Bagaimana bentuk-bentuk interksi
sosial?
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
kuliah Tempat Ruang Dan Sistem Sosial serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang
pengaruh interaksi sosial bagi masyarakat.
1.4. Metode dan Prosedur
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai buku dan browsing di internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tindakan Sosial
Tindakan atau aksi berarti pmbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara
sosiologis, tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara
sadar atau tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna
subyektif bagi pelakunya.
Didalam sosiologi, tindakan sosoial banyak dikemukakan oleh Max Weber
(1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman, dimana tindakan sosial dimulai dari
tindakan individu atau perilaku individu dengan perilaku oang lain, yang
diorientasikan pada hasil tindakan tersebut, sehingga dapat dipahami secara
subjektif, maksudnya setiap tindakan sosial yang dilakukan seseorang akan memiliki
maksud atau makna tertentu.
Jadi tindakan sosial pada diri orang baru terjadi apabila tindakan tersebut
dihubungkan dengan orang lain. Tindakan sosial yang dimulai dari tindakan
indiidu-individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri.
2.1.2. Ciri-cici Tindakan Sosial
Bentuk tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan
sosial, maka terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi, yaitu:
a. Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif, hal ini
meliputi tindakan nyata.
b. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
c. Tindakan yang berpengaruh positif dari suatu situasi, maka tindakan
tersebut akan diulang.
d. Tindakan itu diarahkan pada seseorang atau pada individu.
e. Tindakan itu memperhatikan tindakan individu lain dan terarah pada orang
atau individu yang dituju.
2.1.3. Faktor Pendorong Melakukan Tindakan Sosial
Manusia merupakan makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia lain,
sbab secara biologis manusia adalah makhluk yang palin lemah. Sejak dilahirkan
ke dunia, manusia mempunyai dua hasyat atau keinginan pokok, yaiyu keinginan
pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya
(masyaraakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam di
skitarnya.
Untuk memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia menggunakan akalnya
(pikiran, perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan kekurangannya dalam
menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin dilakukan
secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan
mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.
2.1.4. Bentuk-bentuk Tindakan Sosial
Pada dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial
terdiri dari dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan batiniah,
sbagai berikut:
1. Tindakan lahiriah adalah tata cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat
dan cendeung ditiru secara berulang-ulang oleh banyak orang.
2. Tindaka batiniah adalah cara berfikir, berperasaa, dan berkehendak yang
dingkapkan dalam sikap dan bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh
banyak orang.
Di dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola tindakan
bathiniah yang terdiri dari bantuk-bentuk sebagai berikut:
1. prasangka (prejudice), adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu
penomana tanpa di tunjang dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. sikap sosial (social attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku
lahiriah dan bathiniah terhadap fenomena atua gejala yang mempunyai arti
sosial.
3. pendapat umum (publik opinion), adalah suatu komposisi pikiran
masyarakat yang berpola dan dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok.
4. propagan, adalah suatu makanisme kegiatan yang dilakukan denga cara mempengaruhu
massa atau publik agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu.
2.1.5. Bentuk Tindakan Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya:
Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam diam. Menurut
MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu individu lainnya
dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
1.
Tindakan Rasional Instrumental :
Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan
tujuan.
Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .
Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan - Tindakan yang berkaitan dengan nilai - nilai dasar dalam masyarakat.
Contoh : Tindakan - Tindakan yang bersifat Religio magis .
Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak
memperhitungkan pertimbangan Rasional.
Contoh : Berbagai macam upacara tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan
kebudayaan leluhur .
Tindakan Ofektif : Tindakan Tindakan yang dilakukan oleh seorang kelompok
orang berdasarkan perasaan emosi.
2.2.
Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang
dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat
simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya
diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi
manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara
seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap
namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses
penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut
disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok
terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama
dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu
informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang
disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber
informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi
tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah
segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,
bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui
dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari
W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan
jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain
aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi
waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi
bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan
oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum
memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan
oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok
dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling
melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing
mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan
antara kelompok dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social
dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa
disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau
lambing-lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa
yang akan dating .
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.
Syarat terjadinya interaksi adalah :
1.
Adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya contack, dari bahasa lain atau yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti
sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau
hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan
menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Kontak social bisa bersifat
positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah pada kerjasama
berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik
berarti negative.
- Kontak social dapat bersifat
primer dan bersifat skunder. Kontak social primer terjadi apa bila peserta
interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru dengan
murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung
melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak
kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu :
1. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau
perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
informasi.
3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada
komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi:
- Encoding . Pada tahap ini
gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat
atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah
,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus
menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
- Penyampaian. Pada tahap ini
istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar
disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan
atau gabungan dari duanya.
- Decoding Pada tahap ini
dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima
menuruy pengalaman yang dimiliki.
Ada beberapa factor yang mendorong terjadinya
interaksi social ;
Interaksi sosial terbentuk oleh factor
factor berikut ini :
1. Tindakan Sosial
2. Kontak SosiaL
3. Komunikasi Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya:
Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam-diam.
Menurut MAX WEBER, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat
dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
Tindakan Rasional Instrumental merupakan tindakan yang dilakukan dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras
untuk mendapatkan nafkah yang cukup.
Tindakan Rasional Berorientasi nilai merupakan tindakan-tindakan yang
berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat . Contoh :tindakan-tindakan
yang bersifat Religi-magis
Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan
Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk
melestarikan kebudayaan leluhur .
Tindakan Ofektif : Tindakan - Tindakan yang dilakukan oleh seorang
\ kelompok orang berdasarkan perasaan \ emosi.
Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat dilakukan dengan cara :
Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak pihak yang berkomunikasi . Cara
kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan .
Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan .
Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada
pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .
Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi .
Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi .
Ada 2 macam kontak sosial .
1. Kontak Primer
2. Kontak Sekunder
3. Komunikasi Sosial
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang
menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi
disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi
sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara
komunikatif . Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit belit , bahkan mungkin sama sekali tidak
dapat dipahami .
2.3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat
terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan
suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu
keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu
atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan
untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di
mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan
kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi
atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan
suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang
bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk
kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara
persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses
sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp
menjelaskan tahapan interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan.
Tahapan untuk mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki
(experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan
mempertalikan (bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi
membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan
(stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).
Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving
Goffman. Melalui pendekatan ini Erving Goffman menggunakan bahasa dan khayalan
teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial.
Konsep-konsepnya dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya interaksi
sosial yang disebut dengan social establishment, tempat mempersiapkan interaksi
sosial disebut dengan back region/backstage, tempat penyampaian ekspresi dalam
interaksi sosial disebut front region, individu yang melihat interaksi tersebut
disebut audience, penampilan dari pihak-pihak yang melakukan interaksi disebut
dengan team of performers, dan orang yang tidak melihat interaksi tersebut
disebut dengan outsider.
Erving Goffman juga menyampaikan konsep impression management untuk
menunjukkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain.
Konsep expression untuk individu yang membuat pernyataan dalam interaksi.
Konsep ini terbagi atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan
expression given off untuk pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression
untuk individu lain yang memperoleh kesan dalam interaksi.
Bentuk - Bentuk interaksi yang mendorong
terjadinya lembaga, kelompok dan organisasi sosial .
1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya .
A. Interaksi antara individu dan individu.
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan\Stimulus kepada individu
lainnya. Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan, saling
menegur, bercakap-cakap mungkin bertengkar.
B. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok: Misalnya : Seorang ustadz
sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa
kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam
kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan
kesebelasan lain .
3. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan
atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu
penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk
sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum
tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari
interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial tersebut tidak
perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai
dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi
pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi
sosial :
Proses-proses yang Asosiatif
1. Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian
kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya,
keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya
rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya
(yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya).
Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung
anggota/perorangan lainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley kerjasama
timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian
terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut;
kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna.
Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang
biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut
dibedakan lagi dengan :
- Kerjasama Spontan (Spontaneous
Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
- Kerjasama Langsung (Directed
Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau
penguasa
- Kerjasama Kontrak (Contractual
Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
- Kerjasama Tradisional (Traditional
Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
Ada 5 bentuk kerjasama :
1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran
barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
1. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan
keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau
lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu
dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau
beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang
digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam
hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi.
Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya
saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Arti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah
pihak..
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain
Imitasi : tindakan sosial meniru
sikap,tindakan,tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
Sugesti : pemberian pengaruh atau pandangan dari satu
pihak kepada pihak lain.
Identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Syarat-syarat interaksi sosial antara lain
Identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Syarat-syarat interaksi sosial antara lain
kontak :kata kontak berasal dari con atau cum yang
artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh.jadi secara harfiah
kontak berarti saling menyentuh. Wujud kontak sosial dibedakan menjadi tiga
antara lain
kontak antarindividu contoh kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara siswa dan siswa lainnya.
kontak antarindividu contoh kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara siswa dan siswa lainnya.
kontak antar kelompok contoh kontak antara dua perusahaan
dalam hubungan bisnis.
Kontak antara individu dan suatu kelompok contoh
kontak antara seorang calon anggota dan para anggota organisasiyang akan
dimasukinya.
3.2.
Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas
dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan
harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang
baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu
dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
·
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah.
(2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo
Multi Aspek
·
Hermawan, Ruswandi dan Kanda
Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
·
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) .
perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS
·
Kuswanto dan Bambang Siswanto.
(2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
tidak baik footnotnya tidak ada
BalasHapus